BANGKALAN, FaktualNews.co-Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jatim, Husniyah melaporkan oknum Ketua PPK Kwanyar, Muhammad Ismail ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan, Minggu (3/3/2024).
Laporan tersebut karena adanya dugaan penggelembungan perolehan suara salah satu calon anggota legislatif yang dilakukan Muhammad Ismail.
Husniyah datang ke kantor Bawaslu sendirian. Perempuan yang juga Divisi Perencanaan Data dan Informasi PPK Kwanyar ini datang memakai masker.
Saat ditanya sejumlah wartawan, Husniyah mengatakan bahwa dugaan kecurangan berupa penggelembungan suara tidak hanya dilakukan oknum PPK Kwanyar, namun melibatkan Nurul Mustofa, Divisi Tekhnis PPK Kwanyar.
“Ada dugaan kecurangan yang terjadi saat perekapan perolehan suara. Jadi ketika hasil suara saat rapat pleno dan hasil sirekap tidak sama,” ujarnya Husniyah.
Menurut Husniyah, dugaan penggelembungan suara diperkuat dengan adanya perekapan yang tidak transparan. Perolehan suara diubah Ketua PPK dan salah satu anggota.
“Selama dua hari, ketua dan divisi tekhnis menghilang dan tak pernah ke kantor. Bahkan nomor handphone mereka mati semua. Padahal proses rekap sedang berlangsung,” imbuh Husniyah.
Husniyah mengungkapkan, tiba-tiba, mereka berdua tadi malam menyerahkan formulir D salinan yang sudah diinput ke Direkam.
Dalam formulir tersebut, jauh berbeda hasilnya dibandingkan dengan hasil rekap sebelumnya.
“Perubahan data sangat signifikan. Salah satu perbedaan yang mencolok yakni perolehan di caleg partai Gerindra yang mendadak menggelembung,” ungkapnya.
Data lainnya, perolehan suara caleg Nasdem, awalnya 5.400 suara, turun drastis menjadi 700 suara. Sedangkan caleg Gerindra yang awalnya sekitar 8.400 suara naik menjadi 12.390 suara.
“Saya beranikan diri melapor ke Bawaslu karena saya banyak dapat teguran dan kritik dari saksi partai karena saya diduga juga terlibat melakukan kecurangan,” tandasnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bangkalan, Ahmad Mustain saat dikonfirmasi menjelaskan, laporan yang disampaikan anggota PPK Kwanyar masih akan dikaji.
Langkah selanjutnya, pihaknya masih butuh pembahasan bersama dengan anggota Bawaslu lainnya.
Sementara itu Ketua PPK Kwanyar Muhammad Ismail, berkali-kali dikonfirmasi melalui telepon seluler, tidak aktif.