LAMONGAN, FaktualNews.co – Tim rukyah Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan telah mempersiapkan sejumlah alat yang akan digunakan untuk rukyatul hilal menentukan awal Ramadan 1445 Hijriyah, proses dilangsungkan pada besok Minggu (9/3/2024) di Tanjung Kodok atau Wisata Bahari Paciran Lamongan.
Dalam melihat munculnya hilal, tim Teknis Hisab Rukyat Kemenag Lamongan, Khoirul Anam mengatakan, sebagai koordinator di markas Tanjung kodok telah menyiapkan beberapa hari ini dalam rangka persiapan Rukyatul Hilal awal Ramadan 1445 Hijriyah tahun 2024, dengan alat-alat seperti teleskop yang tersambung komputer yang automatic bisa mengikuti gerakan hilal dan juga matahari. “Kita telah siapkan alat untuk melihat hilal, kemudian juga ada global positioning sistem (GPS).” Kata Khoirul Anam, Sabtu (10/3/2024).
Selain teropong, alat yang dibawa seperti azimut atau garis arah hilal dan matahari, kemudian alat-alat konvensional yang dinamakan dengan gawang lokasi, kamera, theodolite dan yang modern. “Itu yang akan kita bawa ke sana dan termasuk tim yang sudah ahli dalam mengoperasikan apa alat-alat. Serta tim khususnya juga ada pemandunyapemandunya,” Tutur Anam.
Lebih jelasnya Anam menerangkan, alat GPS tersebut untuk mencocokkan jam seperti besok melihat tenggelam matahari dan azimut bulat matahari dan garisnya arahnya, sehingga ketika rukyah itu tidak salah dalam melihat. “Jadi tidak keliru yang dilihat, karena bisa jadi nanti yang dilihat itu bukan bulan, bisa lampu kapal dikira hilal,” Ujarnya.
Berharap, lanjut Anam, ruqyah besok berjalan dengan sebaik-baiknya di tempat Tanjung kodok yang dijadikan sebagai salah satu acuan dari sekian titik di wilayah kabupaten wilayah Indonesia. Diperlukan kecepatan pengiriman data melalui outline terkait keputusan Sidang Syahadah Rukyatul Hilal nanti akan dikirim melalui Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur kemudian ke Jakarta untuk sidang isbat.
“Acuan dalam sidang isbat Menteri agama nanti setelah itu kita melaporkan dan kita juga sudah menyurati permohonan kepada pengadilan agama Lamongan untuk syahadah Rukyatul hilal atau sidang di tempat atau tunggal dengan hakim 1, panitera 1 jika nanti ada yang melihat hilal, begitu pula jika tidak ada yang melihat.” Terang Anam.
Sementara itu. Kemenag Lamongan juga sudah mengeluarkan jadwal imsakiyah jadwal puasa ramadan dan satu Syawal, namun tetap menunggu sidang isbat menteri agama. “Kita menunggu sidang isbat, di jadwal itu ada Senin artinya kalau kemudian seandainya diputuskan hari Senin kan sudah ada, seandainya kok Selasa tinggal menyesuaikan atau Seninnya nggak terpakai. Yang pasti merujuk pada data hisab dan perhitungan Madin dengan kriteria saat ini minimal 3 derajat.” Jelas Anam.
Berharap hasil keputusan sidang isbat, tetap menghormati dan toleransi jika kemudian ada yang berbeda awal puasa pada hari Senin atau Selasa. Sehingga dalam menunaikan ibadah puasa tetap khusyuk bertaqwa mendekatkan diri pada Allah SWT. “Pada intinya semuanya harus bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadan yang tentu ini banyak hikmah di dalamnya, insya Allah kita semuanya akan dianggap posisinya menjadi Al Muttaqin menjadi orang-orang yang semakin bertaqwa mendekatkan diri kepadaNya.” Pungkas Anam yang menjabat Kasubag TU Kemenag Lamongan.