SITUBONDO, FaktualNews.co- Sebanyak 46 hektar lahan tanaman padi pada tiga desa di Kecamatan Kapongan, Situbondo, terendam banjir. Di antaranya Desa Kapongan, Landangan dan Desa Wonokoyo. Banjir akibat meluapnya sungai di sebelah selatan PT PMMP Situbondo, karena tidak dapat menampung tingginya debet air hujan.
Selain mengakibatkan tanaman padi siap panen tergenang air. Meluapnya air sungai jembatan besi juga menggenangi ruas jalan Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter.
Akibat ruas jalan sepanjang satu kilometer yang menghubungkan antara Desa Wonokoyo dengan Desa Landangan tergenang air. Ratusan Kepala Keluarga (KK) warga Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan terancam terisolir.
“Karena ketinggian air mencapai 80 centimeter, sehingga warga tidak berani untuk melintas. Sebab, jika dipaksakan sepeda motor dipastikan akan mati mesin,”ujar Misyono, salah seorang warga Desa Wonokoyo, Rabu (13/3/2024).
Sementara itu, Fathol, salah seorang petani asal Dusun Pathek, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Situbondo mengatakan, setiap musim hujan puluhan hektar tanaman padi menjadi langganan banjir, akibat meluapnya air sungai jembatan besi.
“Oleh karena itu, saya minta kepada dinas terkait di Pemkab Situbondo mengangani secara serius masalah banjir, akibat meluapnya sungai di selatan kantor PT PMMP Situbondo,”ujar Fathol.
Fathol menjelaskan, sebagian tanaman padi yang terendam banjir itu, diketahui sudah siap untuk panen, dan sebagian tanaman padi masih berusia 15 hari.
“Makanya, jika puluhan hektar tanaman padi terus terendam banjir, para petani terancam akan mengalami gagal panen,”pungkasnya.