FaktualNews.co

Proyek Plengsengan Senilai Rp100 Juta di Wonokoyo Situbondo, Diduga Dikerjakan Asal-asalan 

Peristiwa     Dibaca : 889 kali Penulis:
Proyek Plengsengan Senilai Rp100 Juta di Wonokoyo Situbondo, Diduga Dikerjakan Asal-asalan 
FaktualNews.co/Fathul Bari.
Kondisi proyek plengsengan di Dusun Belumbeng, Desa Wonokoyo, Situbondo yang dikeluhkan warga.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Proyek plengsengan di Dusun Belumbeng, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Situbondo disoal warga setempat. Pasalnya, proyek sebesar Rp100 juta, dengan sumber anggaran Kemenaker RI Tahun 2023, diduga  dikerjakan asal-asalan.

Akibat dikerjakan asal-asalan, pengerjaan  proyek plengsengan tersebut diketahui sudah banyak yang retak. Padahal, pengerjaannya  baru selesai pada akhir tahun 2023 lalu, dengan pelaksana CV Almukhtaramia.

“Saya lihat pengerjaan proyek plengsengan di Dusun Belumbeng, tidak menggunakan pondasi. Makanya, proyek plengsengan tersebut cepat rusak. Padahal, pengerjaannya baru selesai pada akhir 2023 lalu,”ujar Misyanto, salah seorang warga Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Jumat (15/3/2024)

Ketua Kelompok Masyarakat Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Kholik mengatakan sebagai ketua kelompok yang mengajukan proyek plengsengan tersebut. Namun, setelah uang proyek  sebesar Rp100 juta cair, justru sejumlah uang proyek  tersebut diambil Dani.

“Sehingga saya tidak mengetahui pengerjaan proyek plengsengan tersebut. Sebab, begitu uang proyek sebesar Rp100 cair, uangnya langsung  diminta Dani,”katanya.

Lebih jauh Kholik menjelaskan, diakui awalnya  yang menyuruh membentuk kelompok masyarakat Dani, karena dia mengaku punya proyek Jasmas dari salah seorang anggota DPR RI. Itupun yang membuat proposal Dani, dirinya hanya menandatangi proposal sebagai ketua.

“Saat itu, Dani mengaku punya proyek Jasmas salah seorang DPR RI, sehingga Dani yang membuat proposal, saya hanya disuruh  membentuk kelompok masyarakat, dan menandatangani proposal pengajuan yang dibuat Dani,”pungkasnya.

Sementara itu, Dani, yang disebut-sebut memegang proyek plengsengan dari Kemenaker RI sebesar Rp100 juta tersebut, saat dihubungi melalui ponselnya tidak diangkat. Bahkan, saat dikonfirmasi  melalui aplikasi WA juga tidak balas.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin