SITUBONDO, FaktualNews.co-Proyek plengsengan di Dusun Belumbeng, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Situbondo disoal warga setempat. Pasalnya, proyek sebesar Rp100 juta, dengan sumber anggaran Kemenaker RI Tahun 2023, diduga dikerjakan asal-asalan.
Akibat dikerjakan asal-asalan, pengerjaan proyek plengsengan tersebut diketahui sudah banyak yang retak. Padahal, pengerjaannya baru selesai pada akhir tahun 2023 lalu, dengan pelaksana CV Almukhtaramia.
“Saya lihat pengerjaan proyek plengsengan di Dusun Belumbeng, tidak menggunakan pondasi. Makanya, proyek plengsengan tersebut cepat rusak. Padahal, pengerjaannya baru selesai pada akhir 2023 lalu,”ujar Misyanto, salah seorang warga Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Jumat (15/3/2024)
Ketua Kelompok Masyarakat Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Kholik mengatakan sebagai ketua kelompok yang mengajukan proyek plengsengan tersebut. Namun, setelah uang proyek sebesar Rp100 juta cair, justru sejumlah uang proyek tersebut diambil Dani.
“Sehingga saya tidak mengetahui pengerjaan proyek plengsengan tersebut. Sebab, begitu uang proyek sebesar Rp100 cair, uangnya langsung diminta Dani,”katanya.
Lebih jauh Kholik menjelaskan, diakui awalnya yang menyuruh membentuk kelompok masyarakat Dani, karena dia mengaku punya proyek Jasmas dari salah seorang anggota DPR RI. Itupun yang membuat proposal Dani, dirinya hanya menandatangi proposal sebagai ketua.
“Saat itu, Dani mengaku punya proyek Jasmas salah seorang DPR RI, sehingga Dani yang membuat proposal, saya hanya disuruh membentuk kelompok masyarakat, dan menandatangani proposal pengajuan yang dibuat Dani,”pungkasnya.
Sementara itu, Dani, yang disebut-sebut memegang proyek plengsengan dari Kemenaker RI sebesar Rp100 juta tersebut, saat dihubungi melalui ponselnya tidak diangkat. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui aplikasi WA juga tidak balas.