FaktualNews.co

Dugaan Penyalah Gunaan Anggaran DD di Tembarak Nganjuk Terus Bergulir

Peristiwa     Dibaca : 3894 kali Penulis:
Dugaan Penyalah Gunaan Anggaran DD di Tembarak Nganjuk Terus Bergulir
FaktualNews.co/Kusno//
Tokoh pemuda Desa Tembarak, Kecamatan Kertosono, Nganjuk.

NGANJUK, FaktualNews.co-Kasus dugaan penyalah gunaan anggaran DD (Dana Desa) di Desa Tembarak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, terus bergulir.

Kali ini, seorang warga Desa Tembarak, bernama Edi Yulianto mengungkapkan dugaan penyalah gunaan anggaran DD kepada FaktualNews.co.

Melalui sambungan WhatsApp, Edi Yulianto yang Sabtu (16/3/2024) kemarin juga ikut berunjuk rasa ke Balai Desa Tembarak mengungkapkan, tentang anggaran pembelanjaan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang tertulis pembelian kendaraan darat bermotor roda tiga atau Tossa itu sejumlah Rp 30.000.000 yang terealisasi pada tahun 2023 ternyata tidak ada. Tapi anehnya, ada pembelian nota baru inden satu bulan tanggal 29 Februari 2024

“Kok aneh ya, pertanyaan kami anggaran tahun 2023 sampai sekarang tahun 2024, wujud fisiknya kemana dan diletakkan dimana. Kok tiba-tiba ada muncul nota inden satu bulan kwitansi pembelian per tanggal 29 februari 2024,” ungkap Edi Yulianto.

Menurut Edi, selain itu, pembangunan jalan usaha tani di gang 3 RW 004 yang menelan dana Rp162 juta. Namun, proyek yang baru dibangun enam bulan ini, sudah rusak.

“Tidak sesuai dengan dananya yang besar bila di singkronkan dengan anggaran yang disediakan. Begitu juga papan prasastinya juga tidak ada,”ujar Edi.

“Jujur mas. Kami menanyakan hal itu, setelah ditanya baru dipasang prasastinya, ajaib kan?,”tandas Edi.

“Pondasi tidak ada, cor semennya dan campuran tidak berimbang, sehingga retak dan mengelupas bila ditendang,” ungkap Edi.

Menurut Edi, warga juga menyesalkan pernyataan Kade Tembarak, Johan yang mengatakan jika warga yang tanya terkait dugaan penyalah gunaan anggaran DD dikatakan tidak mengerti sistem anggaran desa.

“Masak kita dibilang gak tahu aturan dan anggaran. Bahkan TPK sendiri mengakui uang dibawa kades, tapi pengakuan kades tidak membawa, kayak dagelan aja,”pungkas Edi jengkel.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pertanyakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2023, untuk pembelian motor roda tiga matic merk Viar yang diduga tidak dibelanjakan. Puluhan warga Desa Tembarak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten

Pantauan FaktualNews.co di lapangan, tampak beberapa perwakilan warga mempertanyakan anggaran RAB yang tertulis pembelanjaan motor  senilai Rp 30 juta yang ditandatangani Kepala Desa Tembarak, Johan.

Salah satu perwakilan warga Tembarak, Edi saat ditemui FaktualNews.co di lokasi mengatakan,  terkait anggaran tahun 2023 sudah dilaporkan ke  Camat Kertosono.

“Permasalahan ini sudah kami laporan ke Kecamatan Kertosono yang menyatakan bahwa anggaran tersebut sudah turun. Mestinya unit motor Tosa sudah turun, tapi kenapa sampai saat ini belum juga turun,” ucap Edi.

Lebih lanjut Edi mengatakan, mestinya anggaran tersebut sudah dibelanjakan. Bahkan pihak kecamatan sudah cek dari data yang diberikan oleh pihak desa.

“Sampai sekarang tosanya belum datang,” ucap Edi.

Sementara itu, Kades Tembarak, Johan saat dikonfirmasi sejumlah awak media mengatakan, sangat mengapresiasi warganya untuk menyampaikan aspirasi. Tapi menurutnya, warga juga kurang mengerti terkait sistem penganggaran desa.

“Masyarakat masih belum mengerti terkait sistem anggaran di desa, tapi ada beberapa masyarakat yang menanyakan terkait itu,” kata Johan enteng.

Johan menambahkan, yang ditanyakan warganya ada dua poin, yakni pengadaan motor dan jalan usaha tani. Papi pihaknya sudah menyampaikan sesuai dengan data yang ada.

“Ada dua poin yang disampaikan, masalah motor dan jalan usaha tani,”ujarnya.

Disinggung terkait pengelolaan Dana Desa yang kabarnya dikelola sendiri. Johan membantah bahwa dirinya tidak melakukan itu.

“Kami tetap sesuai prosedur mas, dari bendahara ke pengguna anggaran. Siapa yang berani mas,” kilahnya.

Dikatakan, untuk anggaran tersebut sudah tertera di prasasti. Namun, prasasti tersebut baru dipasang satu minggu yang lalu, ada dua titik yang dikerjakan.

“Kami tetap sesuai prosedur,” pungkas Johan seraya meninggalkan sejumlah awak media yang mengerubutinya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, sebelum pertemuan dengan pengunjukrasa dimulai pada sesi kedua. Ada peristiwa yang membuat puluhan pasang mata melotot. Pasalnya, satu unit motor roda tiga yang dipertanyakan warga datang di kantor desa dengan masih terbungkus plastik padahal itu anggaran DD tahun 2023 lalu.

Sehingga warga menduga jika motor tersebut baru dibeli setelah dipertanyakan warga dengan cara berunjukrasa.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin