Kewirausahaan

Unik, Seniman Kaligrafi Asal Lamongan Ini Menulis Arab dengan Gerinda diatas Kaca Cermin

LAMONGAN, FaktualNews.co – Seni kaligrafi lewat media kaca banyak beragam seperti menggunakan cat atau cutting stiker dengan media kaca biasa atau cermin. Namun berbeda dengan Soduqun, (43) warga Dusun Belut Sarirejo, Desa Mojosari, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.

Seniman berambut panjang tersebut membuat kaligrafi di kaca cermin dengan teknik menulis menggunakan alat gerinda, dan hanya satu-satunya di Lamongan. Produknya sudah menyebar ke mana-mana, hingga sampai ke luar pulau Jawa bahkan luar negeri.

“Berawal dari airbrush, kemudian kaligrafi timbul dan sekarang melalui kaca atau cermin,” Kata Sodiqun, Selasa (19/3/2024).

Seniman sekaligus pengusaha kaligrafi berbahan kaca itu, mungkin satu-satunya yang ada. Karena kaligrafi unik berbahan kaca cermin ini dibuat dengan cara menulis diatas kaca cermin dibalik kemudian digores dengan mata gerinda.

“Saya menggoreskan gerinda menulis lafadz bukan pada bagian cermin, tapi dibaliknya hingga menulis dengan cara terbalik. Begitu selesai dibalik dan terbaca.” Ujar Sodiqun.

Berawal dari airbrush, kemudian kaligrafi timbul dan sekarang melalui kaca atau cermin. Untuk membuat surat Al-Qur’an, lanjut Sodiqun, membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam, seperti Yasin dan Al Mulk. Kaligrafi dibuat tanpa harus mengukur ruang tulisan tanpa memakai mal seperti gambar atau tulisan.

“Langsung saja nulis gitu aja di atas cermin terbalik. Tanpa ukuran dan soal kalimat atau surat apa yang dipesan langsung saya tulis, “tuturnya.

Huruf paling akhir dalam sebuah bacaan kalimat surat dalam Al Qur’an atau kata-kata lain yang mesti ditulis paling awal. Mata gerinda terakhir akan berhenti pada huruf pertama pada kalimat surat yang ditulisnya. “Tidak semua hafalan. Kalau yang sering saya buat saya hafal dan banyak. Namun kalau suratnya panjang saya harus buka Al Qur’an,” terangnya.

Keahlian yang di miliki suami dari Siti Umaroh itu bukan dari sekolah apalagi kursus. Melainkan otodidak dan sesekali melihat proses pembuatan sejumlah kerajinan di media sosial, utamanya Facebook.

“Terinspirasi dari tayangan Facebook saat itu orang melukis dengan media keramik dan alat lukisnya memakai gerinda. Muncul ide untuk diterapkan ke media kaca. Karena kebetulan selama ini dia berkarya dengan media kaca.” Jelas Sodiqun.

Untuk kaligrafi cermin ini baru dua tahunan ini. Namun belum bisa memenuhi pesanan yang terlalu banyak. Terlihat pada Instagram dan tiktok miliknya. Banyak yang pesan lewat DM (direct massage) atau pesan pribadi. Hingga kini ada sekitar 953 sengaja belum dibukanya karena kebanyakan orang pesan.

“Permintaan atau pesanan kaligrafi itu selain dari warga lokal (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Jakarta) kebanyakan juga dari Malaysia” tutur Sodiqun yang memiliki 4 karyawan di rumahnya.

Lebih jauh mengenai harga jual ataun pesanan Kaligrafi Sodiqun ini tidak mahal. Harga mulai Harga mulai dari 200 ribu, 800 ratus hingga jutaan. “Tergantung ukuran dan kualitas kaca cermin. Kadang menjadi kendala soal pengiriman, harus dilakukan dengan hati-hati dan dikemas kuat. Karena kaca mudah pecah.” Ungkapnya

Jika ingin melihat dari dekat kaligrafi kaca harus menempuh jarak sekitar 25 kilometer dari titik 0 KM pusat Lamongan kota. Itupun harus blusukan masuk keluar kampung melewati persawahan.