Peristiwa

Rembug Dugaan Penyalah Gunaan DD Desa Tembarak Nganjuk, Wartawan dilarang Meliput

NGANJUK, FaktualNews.co  – Berdalih internal rembug desa yang dihadiri puluhan warga desa adanya dugaan penyalahgunaan anggaran Desa (DD), wartawan dilarang meliput acara yang berlangsung di aula Desa Tembarak, Kertosono, Minggu (31/3/2024) malam.

Diketahui, ada puluhan warga dari Desa Tembarak Kertosono terdiri pemuda dan warga melakukan audensi dengan pemerintah Desa Tembarak

Dari informasi yang dihimpun FaktualNews.co, perwakilan masyarakat melakukan audiensi terkait anggaran desa yang belakangan ini terus bergulir bahkan mengembang ke berbagai dugaan penyimpangan di Desa Tembarak.

Ada beberapa banner yang terpasang di sejumlah tempat di Desa Tembarak, dengan berbagai tulisan. Di antaranya “Jare Ate Ngabdi Gawe Deso Tapi Ngramut Stadion Ora Iso Sampe Suket E Koyo Alas (Katanya Mau Ngabdi Untuk Desa Tapi Merawat Stadion Tidak Bisa Sampai Rumputnya Kayak Hutan-red)

Lurah Kok Marai Nyolong Listrik (Kepala Desa Kok Ngajari Curi Listrik) dan “Lurah Kok Senengane Manipulasi Kabeh (Kepala Desa Kok Sukanya Manipulasi Semuanya).

Namun, anehnya saat awak media hendak melakukan peliputan dan mengambil gambar dalam acara yang dikemas dengan nama rembug desa tersebut,  dilarang pihak BPD Desa Tembarak.

“Maaf, wartawan dilarang masuk ruangan. Karena ini internal desa,” kata Very anggota BPD Desa Tembarak kepeda sejumlah wartawan.

“Ada apa sebenarnya, kok kami dilarang masuk. Jelas kecewa, karena ini tentang keterbukaan publik dan kebebasan pers. Kami harus tahu untuk diinformasikan kepada masyarakat,”ujar Esty salah satu wartawan media online yang kecewa karena dilarang liputan.