SITUBONDO, FaktualNews.co-Sejumlah calon penumpang mudik gratis mengeluhkan banyaknya calo gentayangan di pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo, dengan tujuan Pulau Raas, Sumenep, Sumenep, Madura Jawa Timur.
Pasalnya, sejumlah calon penumpang asal Pulau Raas Madura, mengaku kesulitan untuk mendapatkan tiket mudik gratis. Sehingga para pemudik terpaksa menggunakan jasa calo untuk mendapatkan tiket mudik gratis tersebut.
Masruri (45), salah seorang pemudik asal Pulau Raas, yang bekerja di Pulau Bali mengatakan, sebetulnya program mudik gratis Pemprov Jatim ini, bertujuan untuk membantu warga Pulau Raas dalam momen Hari Raya Idul Fitri.
“Sayangnya, untuk mendapat tiket mudik gratis melalui aplikasi online para calon penumpang kesulitan. Padahal, saya dan sejumlah calon penumpang berulangkali mendaftar secara online, namun aplikasinya terkunci,”ujar Masruri, Selasa (2/4/2024).
Menurutnya, setelah satu hari menginap di salah satu penginapan di sekitar pelabuhan Jangkar, sambil menunggu mendapat tiket mudik gratis, pihaknya mendapat informasi ada salah seorang calo yang menjual tiket, dengan syarat harus memberi imbalan Rp50 ribu.
“Sehingga dengan pertimbangan efesiensi waktu, saya memesan tiket melalui calo tersebut, dengan memberi imbalan uang Rp50 ribu untuk masing-masing tiket,”katanya.
Camat Pulau Raas, Sumenep, Madura Subiyakto mengatakan, pihaknya sengaja mengawal warga Pulau Raas yang hendak mudik ke kampung halamannya. Hal ini mengingat hampir setiap tahun warga Pulau Raas sering terlantar di pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo, karena kesulitan untuk mendapat tiket, baik tiket mudik gratis maupun tiket berbayar.
“Makanya, saya sengaja mengawal warga Pulau Raas yang hendak mudik melalui pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo,”ujar Subiyakto.
Menurutnya, karena sejumlah warga Pulau Raas mengaku kesulitan untuk mendapat tiket mudik gratis. Pihaknya meminta kepada dinas terkait seperti ASDP, agar memberikan kemudahan kepada warganya yang hendak mudik ke kampung halamannya.
“Apalagi, saya mendapat informasi dari warga, dalam program mudik gratis sejumlah penumpang harus memberi imbalan uang sebesar Rp50 ribu kepada calo, untuk mendapat tiket gratis. Padahal, dalam program mudik gratis ini, para penumpang tidak dipungut biaya,”bebernya.
Sementara itu, Humas PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Ferry Indonesia (ASDP) Ketapang, Banyuwangi Firman, saat dikonfirmasi melalui aplikasi WA ponselnya, mengaku belum mendapat informasi adanya percaloan dalam program mudik gratis tersebut.
“Maaf pak sejauh ini, kita belum medapat informasi terkait hal tersebut,”jawabnya singkat.