JEMBER, FaktualNews.co-Sebanyak 50 anak yatim dari seluruh wilayah kecamatan se Kabupaten Jember diundang berbuka puasa di lokasi wisata Jember Mini Zoo, Kecamatan Kaliwates, Jember, Rabu (3/4/2024).
Acara berbuka puasa yang diinisiasi Organisasi Pengusaha Muda BPC HIPMI Jember itu, sebagai bentuk perhatian kepada puluhan anak yatim saat momen Ramadan 1445 H/2024 M.
Ketua Panitia Acara Holand Sanjaya, bertujuan untuk menghibur anak-anak yatim. Juga sebagai bentuk perhatian dari sosok pengusaha, untuk juga ikut memperhatikan kondisi lingkungan sekitar khususnya para anak-anak yatim maupun piatu.
“Saat Ramadan ini, kami punya banyak kegiatan berkaitan dengan Ramadan, diawali dari berbagi takjil gratis, pembagian sembako kepada 100 lansia di daerah (Kecamatan) Silo, pembagian Mushaf (Al Quran) di musala yang berada di pedalaman, dan terakhir sekarang ini. Adalah mengajak berbuka puasa bersama 50 anak yatim di tempat wisata,” kata Holand saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
“Mereka dari seluruh wilayah di Jember. Khususnya wilayah pelosok yang jauh dari kota Jember. Semoga kegiatan ini bisa sedikit memberikan hiburan dan manfaat,” sambungnya.
Untuk puluhan anak yatim yang ikut dalam kegiatan, kata Holand, bukan berasal dari kelompok atau tempat panti asuhan.
“Kita menyisir ke pelosok-pelosok, anak-anak yang memang yatim tidak ada bapaknya, ataupun piatu tidak ada ibunya. Karena terkadang anak-anak seperti ini jarang tersentuh, dan dianggap masih punya keluarga. Padahal mereka juga butuh perhatian,” ucapnya.
Untuk kegiatan di lokasi wisata, menurut Holand, menjadi tempat yang cocok untuk lokasi menghibur anak-anak yatim itu.
“Karena jarak ke kota yang jauh, jarang mereka bisa bermain atau berliburan ke lokasi wisata. Jadi itu alasan kami ajak ke mari,” kata pria yang juga sosok pengusaha muda di bidang alat-alat drum band dan konveksi itu.
Terkait perhatian terhadap anak-anak yatim, menurut Ketua BPC HIPMI Jember, Restu Prayogi, juga bagian dari bentuk kepedulian dari seorang pengusaha, tidak hanya sehari-hari diisi dengan kegiatan mencari penghasilan atau pendapatan.
“Kita juga melatih diri sendiri dan mengajak teman-teman untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Kita tidak boleh lupa dengan masyarakat yang membutuhkan. Karena esensinya manusia sebagai makhluk sosial harus bisa saling tolong menolong dan gotong royong,” ujar pria yang juga akrab disapa Yogi ini saat dikonfirmasi terpisah.
Salah satu anak peserta acara tersebut. Dani Wirawan mengaku senang dan baru pertama kalinya dia tahu ada rumah khusus untuk para kucing.
“Saya tahunya kucing ya kayak yang berkeliaran di pasar dan rumah. Tapi kucing di sini bulunya tebal, halus, dan bentuk beda dengan kucing-kucing di kampung itu,” kata Dani.
Siswa kelas 6 SD asal Kecamatan Rambipuji, ini mengaku bersyukur. Bisa belajar informasi dan bermain dengan para kucing tersebut.
“Kucing ini kan makhluk hidup yang dicintai Rasulullah. Maka hukumnya sunnah jika kita bisa merawat. Tadi sama yang jaga Rumah Kucing, belajar cara merawat juga bagaimana agar kucing itu bisa nyaman dengan pemiliknya. Seru juga dan terima kasih bisa ke sini,” ujarnya.