KEDIRI, FaktualNews.co – Bandara internasional Dhoho Kediri resmi beroperasi dengan penerbangan perdana atau inaugural flight maskapai Citilink Indonesia pada Jumat (5/4/2023).
Maskapai Citilink dengan kode penerbangan QG 752 dengan 178 penumpang, melakukan pendaratan perdana di Bandara Dhoho ditandai dengan penyambutan tradisi water salute.
Tradisi water salute merupakan momentum penyambutan pesawat yang mendarat untuk pertama kalinya di sebuah bandara baru. Bisa juga disebut penghormatan untuk mereka yang hendak melakukan penerbangan terakhir.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang turut hadir pada penerbangan perdana bersyukur dengan beroperasinya Bandara Dhoho Internasional ini.
“Pesawat pertama sudah mendarat di Bandara Internasional Dhoho Kediri. Ini berkah di bulan Ramadhan,” kata Bupati yang akrab disapa Mas Dhito.
Mas Dhito mengatakan, prosesi water salute ini menandai mulai beroperasinya Bandara Internasional Dhoho Kediri. Ke depan, bandara yang akan menjadi penghubung udara kawasan selatan Jawa Timur ini siap melayani penerbangan baik domestik maupun mancanegara.
Di Bandara Dhoho Kediri, pesawat komersil milik Citilink menjadi maskapai perdana yang mendarat. Pesawat dari Soekarno-Hatta ini mendarat pada pukul 09.40 WIB.
Selain water salute, kedatangan penumpang pertama ini disambut pengalungan bunga oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi bersama stakeholder.
Selain itu, dengan beroperasi Bandara Internasional Dhoho Kediri ini, diharapkan mampu memecah kepadatan dan antrean pemudik yang turun di Bandara Juanda Surabaya. Karena selama ini untuk pemudik yang pulang ke Jawa bagian selatan, turun di Bandara Juanda Surabaya.
“Tadi saya senang karena naik pesawat Citilink yang merupakan pendaratan perdana di Kediri. Selain itu Bandara Dhoho ini juga dekat dekat dengan kampung halaman saya di Tulungagung, sehingga mudik saya lebih dekat,” Kata Tara, pemudik asal Tulungagung (pake topi).
Bandar Udara Dhoho dibangun dengan standar internasional, dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, mampu menampung pendaratan pesawat jet berbadan lebar.
Terminal penumpang yang dirancang untuk menampung hingga 1,5 juta penumpang setiap tahunnya pada tahap awal, dan akan mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahunnya pada tahap ultimate nya, memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang pesawat udara.