Peristiwa

Lima Hari Terlantar di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Pemudik Asal Pulau Raas Madura Pingsan

SITUBONDO, FaktualNews.co-Selama lima hari terlantar di pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo. Seorang pemudik bernama Siti Aminah (30) asal Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pingsan karena kecapekan, Sabtu (6/4/2024).

Peristiwa tersebut terjadi saat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PKM) RI dan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, memantu arus mudik jalur laut di pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo tujuan Pulau Raas, Sumenep, Madura.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, seorang pemudik asal Pulau Raas, Madura itu, langsung dievakuasi ke ruang medis di pelabuhan penyeberangan, Jangkar, Situbondo. Bahkan, hingga berita ditulis Siti Aminah masih dirawat di ruang medis kantor pelabuhan Jangkar.

Irmawati, kakak kandung Siti Aminah mengatakan, dirinya bersama adik sudah lima hari terlantar di pelabuhan Jangkar, Situbondo, akibat tidak mendapat tiket kapal untuk pulang ke Pulau Raas.

“Diduga kuat, adik saya kecapekan karena lima terlantar di pelabuhan Jangkar. Selain udaranya panas dan dalam kondisi berpuasa, sehingga adik saya pingsan,”kata Irmawati, Sabtu (6/4/2024).

Menurutnya, selama lima hari terlantar sambil menunggu tiket kapal. Pihaknya tidur dibawa pohon mangga di areal kantor pelabuhan penyeberangan Jangkar, Situbondo, karena selama hari  tidak mendapat fasilitas penginapan.

“Selain  karena  kepanasan dan berpuasa. Diduga kuat, adik saya pusing karena belum mendapat tiket kapal untuk pulang. Padahal, sudah lima hari ada di pelabuhan Jangkar,”pungkasnya.

Sementara itu, Bhakti Arif, salah perawat kesehatan di kantor pelabuhan penyeberangan Jangkar,  Situbondo mengatakan, korban tidak sadarkan karena kecapekan, ditambah lagi saat ini udara panas di pelabuhan Jangkar, Situbondo.

“Korban tidak sadarkan diri karena kurang tidur. Selain itu, selama arus mudik lebaran tahun 2024 ini, sudah tiga pemudik yang tidak sadarkan di pelabuhan Jangkar,”kata Bhakti Arif.