JAKARTA, FaktualNews.co-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali merilis video terkait kondisi pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera selama lebih dari setahun.
Dalam video yang beredar, Philip terlihat dikawal beberapa anggota OPM bersenjata. Tidak dijelaskan kapan dan di mana video tersebut direkam.
Melalui video tersebut, Philip menyebut TNI menggunakan pesawat tempur dalam upaya pembebasan.
Philip lantas meminta agar TNI tidak menggunakan pesawat tempur dan berhenti melepaskan bom udara di wilayah Papua.
“Saya di sini, TNI, Tentara Negara Indonesia, pakai pesawat tempur melepas bom besar. Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat tempur, jangan pakai bom,” ujar Philip dalam video tersebut dikutip Sabtu (13/4/2024).
Dalam video yang sama, Philip juga meminta bantuan dari negara asing untuk berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia terkait penggunaan pesawat tempur.
Sementara itu melalui keterangan tertulisnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut TNI telah menjatuhkan bom di daerah Kwiyawagi, Geselma, Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua.
Sebby lantas mengancam akan membawa Philip ke medan pertempuran apabila TNI tetap tidak menghentikan upaya penyerangan dengan pesawat bom.
“Maka pilot ini kami akan bawa keliling di medan perang sampai mati sama-sama dengan kami TPNPB-OPM kodap III Ndugama-darakma,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan OPM, Mabes TNI membantah telah mengerahkan pesawat tempur dan menjatuhkan bom dalam rangka upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Kapuspen TNI Mayor Jenderal Nugraha Gumilar mengatakan pernyataan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom sebagai berita bohong.
“Itu berita tidak benar. TPNBP-OPM selalu memberitakan berita hoax,” ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Sabtu (13/4/2024).
Sebelumnya Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut informasi terbaru sudah ada komunikasi antara Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok bersenjata di Papua dengan pihak keluarganya.
Hal ini disampaikan Meutya kepada wartawan usai pelantikan Marsekal TNI Tonny Harjono menjadi KSAU di Istana Negara, Jumat (5/4/2024).
Dalam pelantikan itu hadir pula mantan Panglima TNI yang kini jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto. Menurut Meutya, Hadi pun sempat membahas soal upaya pembebasan Philip pada kesempatan itu.
“Tadi saya juga menanyakan ke pihak pemerintah kebetulan tadi (saya) di samping Pak Menko Polhukam. Beliau sampaikan sudah ada komunikasi dengan sandera, dan sandera dengan keluarga. Itu mudah-mudahan bisa kita selamatkan secara damai,” kata Meutya.