FaktualNews.co

Terjadi Retakan di Jalur Gumitir, Kendaraan Roda 6 Lebih Dihimbau Lewat Pantura

Peristiwa     Dibaca : 570 kali Penulis:
Terjadi Retakan di Jalur Gumitir, Kendaraan Roda 6 Lebih Dihimbau Lewat Pantura
FaktualNews/Muhammad Hatta/
Caption: Lokasi retakan jalan di Jalur Gumitir penghubung Jember - Banyuwangi.

JEMBER, FaktualNews.co – Sebuah retakan terjadi di Jalan Nasional III Km 36, 800 yang menghubungkan Jember-Banyuwangi, tepatnya di tikungan leter S Mbah Singo kawasan Gumitir Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

Hal itu, mengharuskan kendaraan yang melintas untuk lebih waspada dan berhati-hati. Namun mempertimbangkan kondisi jalan tersebut, Satlantas Polres Jember memberikan himbauan untuk kendaraan roda 6 atau lebih untuk memutar lewat jalur lain.

“Dari munculnya retakan jalan itu, kami berkoordinasi dengan BPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) untuk dilakukan penanganan. Karena ada penurunan di  perkerasan aspal, untuk sementara pengalihan kendaraan berat ke jalan alternatif,” kata Kasatlantas Polres Jember, AKP Achmad Fahmi Adiatma saat dikonfirmasi di Jember, Minggu (21/4/2024).

“Kendaraan berat itu dengan kriteria Sumbu 3 atau roda 6 lebih, atau muatan 32 ton ke atas. Untuk nantinya lewat Jalur Pantura,” sambungnya.

Terkait pengalihan arus ini, lanjut Fahmi, juga berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Banyuwangi.

“Sehingga nantinya meminimalisir terjadinya kemacetan di arus jalan. Apalagi nanti juga akan diberlakukan buka tutup arus,” katanya.

Terkait penanganan kecelakaan truk bermuatan ikan yang terjadi di lokasi yang sama. Juga dilakukan proses evakuasi dan pembersihan bekas tumpahan ikan dibantu Relawan Gumitir dan Kelompok Relawan Ben Seromben.

“Kemudian untuk penanganan retakan jalan. Sedang proses penutupan retakan,” ucapnya.

Senada dengan yang disampaikan Kasatlantas Polres Jember, Kapolsek Sempolan (Silo) AKP M Na’i juga menambahkan informasi terkait lokasi retakan jalan, diketahui jika di tempat yang sama pernah terjadi longsor sekitar dua tahun yang lalu.

“Di lokasi retakan badan dan bahu jalan tersebut, sebelumnya pada tanggal 22 Juli 2022. Pernah terjadi bencana alam pada bahu jalan dan tebing longsor yang mengakibatkan badan jalan di lokasi tersebut hanya bisa dilalui kendaraan Roda 2 dan Roda 4, pada separuh badan jalannya. Serta diberlakukan sistem arus buka tutup secara bergantian dari kedua arah,” ujar Na’i.

Dari kajian yang dilakukan polisi bersama BPJN, lanjutnya, panjang retakan jalan kurang lebih 100 meter.

“Dengan bentuk dan model retakan berbentuk melengkung, mengikuti alur jalan dari bahu jalan sisi kanan di Km 36, 750 melintang jalan sampai kebahu jalan sisi kiri di Km 36,800. Kemudian melintang badan jalan ke arah bahu jalan sisi kanan di Km 36,850 arah Jember-Banyuwangi kawasan gumitir,” ulasnya.

“Lebar retakan bervariasi antara 5-10 cm. Retakan pada badan dan bahu jalan tersebut, dapat berpotensi menimbulkan longsor yang akan mengakibatkan putusnya jalan nasional III penghubung Kabupaten Jember-Banyuwangi,” sambungnya.

Untuk penyebab munculnya retakan jalan itu, lebih lanjut kata Na’i, diduga akibat tingginya curah hujan yang turun selama sebulan terakhir.

“Juga banyaknya kendaraan besar yang mengangkut muatan, melebihi batas maksimal atau over load,” katanya.

“Saat ini, koordinasi terus dilakukan dengan pihak BPBD Jember, PU Bina Marga dan Muspika Silo. Untuk melakukan asistensi dan langlah antisipatif terhadap dampak yang akan timbul. Juga koordinasi dengan pimpinan atas,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid