FaktualNews.co-Melakukan hubungan seksual terlalu dini merupakan salah satu faktor risiko kanker leher rahim atau sering disebut kanker serviks.
Dijelaskan Dr.Fitriyadi Kusuma Sp.OG, (K) Onk, aktivitas seksual berpotensi membuat perempuan terpapar Human Papilloma Virus (HPV) yang jadi penyebab kanker serviks.
“Hubungan seks yang dilakukan sebelum usia 20 tahun lebih beresiko karena mulut rahim masih mengalami maturasi. Kondisi ini disukai virus karena banyak protein sehingga gampang bereplikasi,” papar dokter spesialis onkologi kandungan dari RS Pondok Indah Jakarta ini dalam diskusi media (22/4/2024).
Kondisi mulut rahim juga mengalami perubahan di usia pubertas sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.
Perilaku seksual lain yang bisa meningkatkan risiko kanker serviks antara lain memiliki banyak pasangan seksual.
Kanker serviks saat ini menempati peringkat kedua kanker terbanyak pada perempuan Indonesia setelah kanker payudara. Angka kematian kanker serviks tinggi karena biasanya kanker baru ditemukan di stadium lanjut.
“Melakukan screening atau pemeriksaan regular sangat penting. Kanker serviks termasuk jenis kanker yang perubahannya berjalan lama, sehingga jika dideteksi pada saat pra kanker bisa diobati sampai sembuh,” kata dr.Fitriyadi.
Kanker serviks juga umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun di stadium awal. Pada stadium lanjut kanker ini baru menunjukkan gejala berupa perdarahan vagina setelah berhubungan seksual, keputihan yang tidak biasa, nyeri saat berhubungan seksual, hingga penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Upaya pencegahan kanker ini bisa dilakukan dengan screening rutin dengan melakukan pap smear atau tes HPV berkala, melakukan vaksinasi HPV khususnya pada anak perempuan berusia 9-13 tahun, serta melakukan perilaku seks yang aman.