SITUBONDO, FaktualNews.co – Petugas gabungan antara Dinas Parawisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan DPMPTSP Pemkab Situbondo, melakukan pengawasan ke sejumlah tempat hiburan dan karaoke di eks lokalisasi Gunung Sampan (GS) di Desa Kotakan, Kecamatan Kota, Situbondo, Selasa (23/4/2024).
Hasilnya, petugas gabungan mendapati sejumlah tempat hiburan dan karaoke di eks lokalisasi GS tidak memenuhi standart, seperti tidak ada ruang medis, mikrofon yang digunakan masih manual atau menggunakan kabel. Bahkan, temboknya diketahui tidak menggunakan kedap suara.
“Kami sengaja melakukan pengawasan, agar usaha karaoke sesuai standart PP 5 tahun 2021 tentang perizinan usaha berbasis resiko, dan sesuai SK Kemenparegraf nomor 4 tahun 2021, tentang standart usaha kegiatan pariwisata,”ujar Andre Wibisono, Kasi Industri Wisata Disparpora Situbondo, Selasa (23/4/2024).
Menurut dia, dari sebanyak 10 tempat hiburan dan karaoke di eks lokalisasi GS Kotakan, hanya sebagian kecil yang memenuhi standart usaha berbasis resiko. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pengusaha hiburan untuk memenuhi standart.
“Dengan harapan, para pengunjung wisata karaoke atau hiburan aman dan nyaman. Selain itu, kami juga cek Nomor Induk Berusaha (NIB) sejumlah tempat hiburan dan karaoke tersebut,”bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Andre menambahkan, dengan adanya usaha tempat hiburan atau karaoke di eks lokalisasi GS itu, akan merubah image yang jelek ke image yang baik. Mengingat selama ini GS menjadi prostitusi terbesar di Kota Situbondo.
“Oleh karena itu, kami berharap berubahnya eks lokalisasi ini, GS harus bersih dari praktek prostitusi, namun jika ditemukan penyimpangan. Kami akan melakukan pembinaan dengan beberapa OPD terkait, kami juga akan menggandeng organisasi keagamaan seperti NU,”pungkasnya.
Sementara itu ketua RT 30 RW 11 Dusun Cangkring, Desa kotakan, Kecamatan Kota, Situbondo mengatakan, warganya mendukung adanya tempat-tempat karaoke di daerahnya.
“Kami mendukung sesuai harapan kami menciptakan pariwisata karaoke untuk menutupi image prostitusi,”kata Triana.