SITUBONDO, FaktualNews.co-Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menghantui anak-anak di Kabupaten Situbondo. Bayangkan saja, mulai awal Januari hingga pertengahan April 2024, tercatat sebanyak 309 pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang menjalani rawat inap di RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
Ironisnya, dari jumlah total 309 pasien DBD yang menjalani rawat inap di RSU Situbondo. Sebagian besar diketahui masih anak-anak berusia 2 tahun hingga 15 tahun. Bahkan, hingga kini, tercatat sebanyak sembilan pasien DBD yang masih menjalani rawat inap di RS milik Pemkab Situbondo.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo Hari Santoso mengatakan, diakui kasus DBD mengalami peningkatan signifikan di Situbondo, mulai Februari sebanyak 94 kasus dan meningkat lagi sebanyak143 kasus pada Maret.
“Sehingga jumlah total kasus DBD mulai Januari sampai dengan 24 April 2024 sebanyak 309 pasien. Rinciannya, Januari 33 kasus, Februari 94 kasus, Maret 143 kasus dan April tren menurun menjadi 39 kasus,”ujar Hari Santoso, Rabu (24/4/2024).
Menurutnya, peningkatan kasus DBD dari awal tahun atau Januari sampai dengan Maret disebabkan faktor cuaca curah hujan yang tidak menentu, sehingga menyebabkan timbulnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya jentik.
“Meski mengalani peningkatan hingga sebanyak 309 orang pasien DBD, namun sejumlah pasien tersebut tidak ada yang meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit umum daerah (RSUD),”kata Hari Santoso.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dr. Sandy Hendrayono mengimbau kepada warga Situbondo, untuk menjaga kebersihan dilingkungannya masing-masing, sebagai upaya mengantisipasi mewabahnya penyakit DBD.
“Kami juga mengimbau kepada warga Situbondo, untuk menerapkan program 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang dan berkembang biaknya nyamuk karena genangan air pada musim hujan,”pungkasnya.