NGANJUK, FaktualNews.co- Tahu adalah jenis makanan lauk yang banyak digemari masyarakat segala umur. Selain rasa dan harganya terjangkau, tahu juga kaya manfaat bagi tubuh karena kandungan proteinnya.
Pada umumnya , jenis tahu di pasaran ada dua jenis produk. Yaitu tahu putih dan tahu kuning atau populer disebut tahu takwa. Keduanya sama sama berbahan dasar dari kedelai. Dan dari dua jenis tahu tersebut sampai sekarang konsisten masih bisa diterima di kalangan konsumen.
Tapi yang pasti, tahu tidak hanya masuk di dapur rumahan saja, di warung sampai restoran berbintang. Tentunya tahu juga kerap dijadikan menu sajian istimewa hasil karya tangan tangan terampil para juru masak kaliber internasional.
Dibalik itu semua, ternyata di kota angin Nganjuk juga dikenal sebagai daerah produsen tahu takwa terbesar di wilayah eks karisidenan Kediri. Dan yang patut dibanggakan konsumen tahu takwa tidak hanya konsumen domestik saja, namun sudah dinikmati para konsumen mancanegara sebagai jajanan oleh-oleh.
Lantas dimana sentral produsen tahu terbesar di Kabupaten Nganjuk tersebut ?. Ternyata sentral tahu putih dan kuning takwa berada di wilayah selatan Kabupaten Nganjuk tepatnya di Desa Gondanglegi, Kecamatan Prambon.
Di desa paling ujung selatan berbatasan dengan Kota Kediri tersebut ternyata benar benar sentral industri tahu. Betapa tidak, di desa yang mendapat julukan kampung santri tersebut tercatat ada enam tempat industri pembuatan tahu takwa yang sampai sekarang masih eksis produksi dengan kapasitas besar.
”Selain enam tempat industri, juga ada home industri tahu tempe di Dusun Benden,” terang Fahmi Mubarok staf Pemdes Gondanglegi.
Dikatakan Fahmi Mubarok untuk di Dusun Benden hampir mayoritas warganya adalah pedagang tahu dan tempe berskala industri rumahan. Dan sampai sekarang masih eksis produksi.
”Untuk UMKM di Dusun Benden pernah dapat bantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup berupa tempat pengolahan limbah cair tahu untuk diolah jadi bio gas sebagai pengganti elpiji,” papar Fahmi.
Sementara untuk enam pedagang industri tahu kuning masih kata Fahmi pihak desa intens ikut mempromosokian lewat pameran (exspo) UMKM tingkat kecamatan dan kabupaten.
”Tahu takwa di Desa Gondanglegi adalah produk unggulan yang wajib dipertahankan dan dikembangkan. Karena ini berdampak pada sektor ekonomi kerakyatan. Tentunya juga mengangkat nama desa dengan predikat desa sentral produksi tahu takwa,” imbuh Fahmi.
Sementara itu dikatakan Kepala Desa Gondanglegi, Amad dengan keberadaan industri tahu takwa di desanya harapannya bisa mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan daerah dalam hal pembinaan dan bantuan pengembangan usaha dalam rangka mencapai sasaran peningkatan sektor ekonomi kerakyatan.
”Untuk mencapai itu semua desa juga berupaya mencari terobosan marketing melalui ajang promosi di kegiatan pameran produk unggulan dari tingkat kecamatan sampai kabupaten,” papar Ahmad.
Ditempat terpisah dikatakan Nur Hasanah selaku produsen tahu takwa Gondanglegi mengaku menjalani usaha ini sudah hampir 18 tahun. Suka duka panjang lebar diceritakan, tapi pada prinsipnya dengan usahanya itu yang dimulai sejak tahun 2006 silam tersebut selain sebagai sumber mata pencaharian keluarga juga membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda yang butuh pekerjaan dan pengalaman usaha.
”Terbukti sebagian pekerja disini sudah membuka usaha sendiri berkat bimbingan suami saya. Terus terang yang mengawali usaha tahu takwa di Gondanglegi adalah suami saya,” aku Nur Hasanah saat ditemui di rumahnya di Dusun Gondanglegi pada Kamis (18/04/2024).
Diinformasikan juga ternyata agen-agen besar pusat jajanan di Kota Kediri khususnya untuk jajanan tahu takwa sebagian besar didroping dari industri Gondanglegi. Dengan begitu konsumen penikmat jajanan oleh-oleh tahu takwa Gondanglegi tidak hanya konsumen lokal saja , tapi sudah dinikmati konsumen mancanegara.