Peristiwa

Motor Samsat Dulur, Inovasi Jemput Bola Pembayaran Pajak Kendaraan di Surabaya

SURABAYA, FaktualNews.co – Ditlantas Polda Jatim bersama Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Timur meluncurkan Motor Samsat Dulur. Akronim Samsat Dugi Kelurahan, sebuah inovasi baru dari Kantor Samsat Surabaya Utara, Selasa (4/6/2024).

Peluncuran dihadiri oleh Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, Kepala Bidang Pajak Badan Pendapatan Daerah Jatim Kresna Bimasakti dan Perwakilan PT Jasa Raharja Surabaya, Yansen.

Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, mengatakan, peluncuran ini sekaligus menyambut Hari Bhayangkara ke-78 serta untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Kota Surabaya agar dapat membayar pajak secara lebih mudah.

Karena Motor Samsat Dulur berkeliling menyasar pemukiman padat penduduk di wilayah tersebut.

“Inovasi ini begitu luar biasa dan kreatif. Inovasi tidak perlu muluk-muluk, membuat sesuatu yang dulu belum ada sekarang menjadi ada. Sederhana saja, Samsat Dulur adalah salah satunya,” kata Erik yang juga merupakan Tim Pembina Samsat Jatim.

Ia berharap Samsat Dulur Surabaya Utara semakin mendekatkan layanan kepada masyarakat dan dapat diterapkan di wilayah lain.

“Nanti anggota akan langsung datang ke kelurahan bekerjasama dengan Babinsa, Babinkamtibmas untuk melakukan pembayaran pajak yang nantinya dapat meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) juga meningkatkan kepuasan terhadap layanan kepolisian di tiap-tiap kelurahan,” terang AKBP Raden Erik Bangun Prakasa.

Ada dua unit Motor Samsat Dulur Surabaya Utara yang menjadi prototipe sebelum diterapkan ke daerah lain di Surabaya dan Jatim. Nantinya berlanjut ke Samsat Surabaya Barat dan Samsat Surabaya Timur berkolaborasi dengan kelurahan setempat.

Kehadiran motor keliling jemput bola dapat menjangkau daerah lain seperti industri dan daerah yang terpantau minim pembayaran pajak. Berbeda dengan Mobil Samsat Keliling yang tidak bisa masuk area padat penduduk. Roda dua dinilai lebih efektif.

“Nanti akan diukur oleh teman-teman Bapenda, sejauh mana pencapaian targetnya, jika ini dirasakan efektif ada kenaikan tentu saja nanti akan ditularkan ke seluruh Wilayah Samsat di Jatim,” sambungnya.

Paur KB Samsat Surabaya Utara AKP Ega Prayudi menambahkan, bahwa inovasi ini dilatarbelakangi ketika pihaknya mengevaluasi kegiatan pelayanan unggulan yang sebelumnya ada tetapi kurang diminati hingga muncul solusi ide jemput bola ke kelurahan sehingga tercetus kata Dulur alias Dugi Kelurahan.

Lurah dan Babinsa setempat akan memberikan informasi bagi masyarakat yang ingin membayar pajak. Tanpa IT, namun hanya bermodal semangat bergerak ke lokasi melayani masyarakat.

Samsat Surabaya Utara berkeinginan suatu saat menciptakan inovasi keliling jemput bola tersebut.

“Cita-cita ke depan, kami mengadopsi tukang tahu bulat digoreng dadakan , mungkin sepele. Dari situ kami mempelajari strategi marketingnya,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Pajak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim Kresna Bimasakti mengapresiasi inovasi ini.

“Launching ini bukan hanya launching saja, ada sinergitas dan koordinasi serta kekeluargaan. Hubungan antara tiga instansi antara Polda, Bapenda dan Jasa Raharja sangat erat,” ujarnya.

Motor Samsat Dulur Surabaya Utara menargetkan kelurahan padat penduduk yang memiliki tunggakan pajak cukup tinggi.

“Kita akan beroperasi di sana, intinya memudahkan pelayanan kepada wajib pajak, dengan kemudahan tersebut, diharapkan tunggakan pajak lebih mengecil,” kata Kresna.

Ia menjelaskan, saat ini capaian Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Jatim cukup positif.

“Alhamdulillah Jatim inj satu-satunya provinsi yang wajib pajaknya lebih patuh dibandingkan yang lain,” ujarnya.

Tahun ini mencapai 46 persen dari target sekitar Rp7 triliun. Ia akan mendorong peningkatan dengan mengejar tunggakan yang belum terbayar.

“Angka tunggakan di Jatim keseluruhan tidak pernah mencapai 10 persen, khusus untuk Surabaya Utara ini sudah kita cek datanya tunggakan hanya 7 persen. Semoga ke depannya, dengan adanya Samsat Dulur bisa menjadi 6 persen, 5 persen, 4 persen dan kalau bisa nol persen,” tuntasnya.