LAMONGAN, FaktualNews.co-Hari raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1445 Hijriyah atau 17 Juni mendatang, permintaan hewan kurban di Jawa Timur dinyatakan meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang mengatakan, kenaikan permintaan hewan kurban dari 359 ribu ekor menjadi 426 ribu ekor. Itu dikarenakan rampungnya pandemi PMK dan peningkatan indeks kesalehan masyarakat, hingga pertumbuhan ekonomi pada masyarakat.
“Permintaan di seluruh Jawa Timur mencapai 22%. Peningkatan tersebut kita sambut positif. Untuk memenuhinya permintaan tersebut Pemprov tentu koordinasi bersama pemerintah daerah. Selain menyiapkan stok, juga yang paling penting ialah pemenuhan regulasi undang undang kesehatan hewan kurban. Karena selain PMK juga ada penyakit LSD untuk sapi,” terang Adhy Karyono, Jumat (7/6/2024).
Sebagai daerah sentra penghasilan ternak, Adhy Karyono meminta kepada seluruh peternak di Lamongan untuk menjaga kesehatan hewan hingga penyembelihan nanti.
“Untuk menjaga kualitas kesehatan hewan, pekan depan dokter hewan dan jajarannya akan dikirim ke seluruh rumah pemotongan hewan untuk melakukan pemeriksaan sebelum disembelih,” ungkap Adhy Karyono saat berkunjung ke peternakan sapi di Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan milik Teguh.
Menghadapi hal tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi nyatakan pasokan hewan kurban di Lamongan aman. “Kebutuhan hewan kurban tahun ini di Kabupaten Lamongan kami siapkan dua kali lipat,” tutur Yuhronur Efendi saat mendampingi Adhy Karyono.
Tercatat populasi di Kabupaten Lamongan saat ini ada 96.632 ekor, kambing 94.635 ekor, domba 80.238 ekor. Dari jumlah populasi tersebut, disediakan 8.074 ekor sapi, 15.772 ekor kambing, 11 ribu ekor domba untuk kebutuhan kurban yang dua kali lipat dari kebutuhan tahun lalu.
Tidak hanya mempersiapkan stok, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan juga memperhatikan kesehatan hewan. Terlebih juga memastikan semua hewan yang di kurban sudah mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Pasti bersama Dinkeswan Lamongan kami terus memantau kesehatan hewan. Terlebih setelah adanya kasus PMK,” jelas Yuhronur.
Hewan yang didistribusikan, lanjut Bupati Yuhronur untuk kurban pastikan sudah mendapatkan vaksin PMK (minimal satu kali). Sampai Mei 2024 capaian vaksinasi hewan di Lamongan sudah mencapai 89 persen atau 86.700 ekor.
Sementara itu, Teguh pemilik peternakan sapi mengaku ada sapi miliknya yang sudah dipesan Presiden Joko Widodo. Sapi dengan bobot mencapai hampir satu ton itu berjenis Peranakan Ongole. Sapi milik Presiden Joko Widodo akan disembelih di Masjid Agung Surabaya.
“Sapi yang dibeli Pak Presiden sudah saya besarkan sejak 2 tahun lalu. Nantinya akan dipotong di Surabaya dan akan kita antar H-1 Idul Adha,” ucap Teguh.