LAMONGAN, FaktualNews.co-Sugiarti (59) pemilik warung makanan Dusun Tunggun, Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Lamongan menjadi korban kejahatan dengan modus gendam Sabtu (8/6/2024).
Kawanan kriminal beraksi di Lamongan tersebut berhasil mengambil seluruh perhiasan emas milik korban dengan total nilai Rp20 juta. Sebelumnya korban disuruh membaca mantra dan meminum segelas air mineral yang membuat korban pingsan tak sadarkan diri.
“Perhiasan yang dikenakan korban habis dipretel pelaku,” kata AKP M. Kosim, Kapolsek Mantup Sabtu (8/6/2024).
Lebih jauh AKP Kosim menceritakan kronologis kejadian yang berawal saat korban sedang memasak di warungnya sekitar pukul 10.15 WIB. Ketika itu, tiba-tiba datang sebuah mobil minibus warna putih bernopol B 2794 SZV berhenti tepat di depan warung korban.
“Seorang pria turun dari mobil kemudian masuk ke dalam warung untuk membeli jajanan gorengan hingga habis Rp 15 ribu. Tanpa banyak bicara, pria tersebut kembali masuk mobil,” ujar AKP M Kosim.
Tidak lama kemudian, lanjut AKP Kosim, ternyata pria tadi turun lagi untuk menanyakan alamat rumah Kepala Dusun Jagir bernama Ali.
“Entah apa yang diomongkan saat itu, tiba-tiba korban mau saja diajak masuk mobil oleh pelaku.” Terangnya.
Dari pengakuan korban gendam, ternyata dalam mobil ada dua lelaki lain mengenakan busana muslim mirip habib dengan memakai sorban putih duduk di jok belakang dan seorang berpakaian sama duduk di jok depan.
Sedang pria yang sebelumnya membeli gorengan tadi juga secepatnya masuk sambil memepet korban.
“Di dalam mobil korban diminta salah seorang bersorban untuk menirukan membaca surat-surat amalan dan diberi minum segelas air mineral serta diberi sebatang sabun mandi oleh pelaku agar digunakan mandi di masjid. Selanjutnya korban mengaku sudah tidak ingat apa-apa,” ungkap AKP Kosim.
Beruntung Latifah (48) warga Dusun Sumberdono, Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Lamongan mendatangi warung korban, namun tidak menemukan korban. Kemudian saksi penasaran dan curiga dengan keberadaan mobil di depan warung dan memberanikan diri untuk membukanya. “Saksi mendapati korban dengan kondisi lemas, saksi Latifah tidak mempedulikan di dalam mobil beberapa pelaku segera memintanya turun,” ujar AKP M Kosim.
Korban yang masih belum tersadar digelandang Latifah masuk ke dalam warung. Tanpa merasa curiga saksi pun pulang untuk mengambil mie instan. Begitu kembali ke warung, Latifah terkejut karena mendapati korban dalam keadaan terbaring pingsan, saksi berusaha membangunkannya dan begitu korban tersadar dan langsung menangis dan mengaku kalau baru saja dirinya menjadi korban penipuan.
“Di dalam mobil perhiasan milik korban dipreteli pelaku,” ucap AKP Kosim.
Tetapi apes bagi pelaku, usai mempreteli perhiasan korban, mobil putih yang ditumpangi para pelaku mengalami ban meletus pada bagian depan dan belakang. Kemudian melarikan diri naik truk ke arah timur.
“Mobil dimasukkan ke halaman rumah warga oleh para pelaku dengan niatan untuk ganti ban. Tetapi, rupanya pelaku mulai panik dan mereka terpaksa kabur meninggalkan mobilnya,” jelas Kosim.
Dari keterangan saksi warga, pelaku melarikan diri dengan menghentikan truk dan menumpang kearah barat. Sedang dua orang pelaku lainnya menumpang warga menggunakan sepeda motor ke arah timur.
“Kasus ini dalam penyelidikan polisi dengan memeriksa korban dan sejumlah saksi serta melakukan olah TKP,” pungkas AKP M Kosim.
Akibat kejadian tersebut korban mengaku kehilangan perhiasan berupa tiga buah cincin emas, sebuah kalung emas, sebuah gelang emas dan sebuah liontin dengan prakiraan Rp 20 juta.
Sedangkan polisi berhasil mengamankan barang bukti satu unit mobil Sigra milik pelaku dan sebuah sabun batang.