Peristiwa

Penyakitnya Tak Kunjung Sembuh, Kakek Renta di Situbondo Nekat Gantung Diri

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Diduga depresi akibat penyakitnya tak kunjung sembuh. Seorang  kakek renta bernama Akmo (79) warga Dusun Berutengah, Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo nekat mengakhiri hidupnya,  dengan cara gantung diri di kamar mandi belakang rumahnya, Senin (10/6/2024).

Yang pertama kali menemukan kakek renta gantung diri, adalah cucunya yang masih berusia 12 tahun.  Saat siswi kelas VI hendak ke kamar mandi, dia mendapati tubuh kakeknya sudah terbujur kaku di dalam kamar mandi.

“Karena adik saya kaget, saat hendak ke kamar mandi setelah pulang sekolah, sehingga dia  langsung berteriak minta tolong, begitu melihat tubuh mengelantung di kamar mandi,”ujar Amelia (29), yang juga merupakan cucu korban, Senin (10/6/2024).

Menurut dia, begitu mendengar adiknya berteriak minta tolong, puluhan warga sekitar langsung berdatangan. Bahkan, pihak keluarga juga melaporkan meninggalnya kakek Akmo ke Polsek Arjasa.

“Karena pihak keluarga mengaku  ikhlas dengan jalan hidup yang dipilih kakek Akmo, sehingga keluarga menolak untuk dilakukan otopsi,”beber Amelia.

Kapolsek Arjasa, AKP Kusmiani membenarkan adanya warga Desa Curahtatal gantung diri. Dugaan sementara, kakek Atmo nekat gantung diri depresi, karena penyakit asma yang dideritanya dua tahun lalu tidak kunjung sembuh.

“Puncaknya, saat kondisi rumahnya sepi, dia memilih untuk mengakhiri hidupnya, dengan cara gantung diri di dalam kamar mandinya,”kata AKP Kusmiyani.

Menurut dia, karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Bahkan, mengaku ikhlas dengan jalan hidup yang dipilih kakek Akmo. Sehingga pihaknya menyerahkan jasad kakek Akmo kepada keluarganya untuk dimakamkan.

“Namun, sebelum kami menyerahkan jasad kakek Akmo kepada keluarganya, kami meminta kepada perwakilan keluarga untuk menandatangani surat pernyataan,”pungkasnya.