JEMBER, FaktualNews.co-Penanganan kasus stunting di wilayah Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari, Jember dilakukan dengan upaya pendampingan terhadap kebutuhan gizi bagi masyarakat, khususnya dengan menyasar ibu hamil dan anak-anak usia dini.
Sosok Bhabinkamtibmas yang juga Polwan di Mapolsek Pakusari, Briptu Dini Ramadani diketahui ikut dalam proses penanganan stunting itu.
Pendampingan yang dilakukan dengan menyasar dan memantau pemberian gizi kepada ibu hamil dan anak-anak usia dini.
Bahkan Briptu Dini, juga mengikhlaskan sebagian gajinya. Untuk membantu memberi dan memenuhi kebutuhan gizi, bagi seorang anak berusia 2,5 tahun bernama Nouval yang tinggal di wilayah setempat.
“Soal sebagian gaji saya itu, setiap bulan saya pakai untuk membeli 8 kg telur dan susu kepada Nouval. Karena anak ini, kondisinya di bawah garis merah. Jadi butuh asupan gizi yang cukup, untuk terhindar dari stunting,” kata Dini saat dikonfirmasi disela kegiatannya di Posyandu wilayah setempat, Selasa (25/6/2024).
Tidak hanya membantu Nouval, lanjut Briptu Dini, memberikan edukasi dan pendampingan. Katanya juga dirasa perlu, berkolaborasi dengan Puskesmas setempat.
“Masa kehamilan dan usia dini itu periode kritis untuk pertumbuhan anak. Jadi inisiatif saya memberikan pendampingan intensif kepada ibu hamil dan anak-anak di desa wilayah saya,” katanya.
“Seperti yang saya lakukan juga kepada Ibu Ponirah di wilayah saya. Warga di Dusun Krajan Lama. Beliau sedang hamil, maka perlu melakukan pemeriksaan rutin. Kami beri edukasi untuk periksa di Posyandu ataupun Puskesmas,” sambungnya.
Menurutnya, dengan upaya yang dilakukan. Diharapkan angka stunting semakin berkurang, ke depan Jember secara keseluruhan bisa bebas stunting.
Terkait upaya yang dilakukan Briptu Dini juga dibenarkan Kapolsek Pakusari, AKP J. Heru. Katanya, upaya penanganan stunting memang harus telaten dan terus dilakukan lewat pendampingan secara kontinu.
“Anggota kami memang sering mengadakan penyuluhan di Posyandu dan Puskesmas, serta mengajak ibu-ibu di desa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan,” kata Heru.
“Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat itu benar dilakukan, dan memang harus berkelanjutan. Jadi tidak hanya jaga keamanan, tapi juga peduli dengan masyarakat,” imbuhnya.