LAMONGAN, FaktualNews.co-Kabupaten Lamongan salah satu daerah yang akan melaksanakan hajatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dimana Bupati Petahana akan maju lagi untuk periode kedua. Oleh karena itu kinerja dan tingkat kepuasan akan mempengaruhi dinamika politik di Pilkada nanti.
Penelitian survey merupakan salah satu pendekatan penting dan lazim dilakukan untuk mengukur, dikalkulasi dan diprediksi proses maupun hasil. Kebutuhan akan informasi persepsi publik maka Indonesia Political (Indopol) Survey dan consulting mengadakan survei opini publik di Kabupaten Lamongan periode bulan Juni 2024 di Dapur Kopi Lamongan, Selasa (2/7/2024).
Direktur Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto, mengatakan, elektabilitas petahana Yuhronur Efendi, masih melenting menempati urutan teratas dibandingkan calon kandidat lain. Hal itu merujuk hasil survei dengan pertanyaan top of mind berada di angka 47,50 persen.
Sedangkan posisi kedua ada Suhandoyo sebesar 11,00 persen, disusul Abdul Ghofur sebesar 5,50 persen, Ahmad Sandi sebesar 3.17 persen dan Kartika Hidayati sebesar 2.83 persen. Kemudian elektabilitas figur lain seperti Debby Kurniawan, Abdul Rouf, Imam Mukhlisin, Husnul Aqib, Wahid Wahyudi dan Khusnul Yaqin, berada di bawah 2 persen.
“Sekitar 25.33 persen belum menentukan pilihan,” kata Ratno Selasa (2/7/2024).
Ratno menambahkan dari survei pertanyaan semi terbuka dengan menggunakan simulasi bertingkat calon kandidat dari 10 nama, Yuhronur Effendi tetap mendominasi dengan elektabilitas sebesar 55.57 persen, disusul Suhandoyo sebesar 18.17 persen, Abdul Ghofur sebesar 7.83 persen, Kartika Hidayati sebesar 5.0 persen, Ahmad Sandi sebesar 4.17 persen, kelima Debby Kurniawan sebesar 2.5 persen.
Bila hanya lima calon, Yuhronur Efendi masih unggul dengan dukungan 60,33 persen, Suhandoyo 24,50 persen Abdul Ghofur 10,17 persen. Bahkan ketika hanya tiga calon, Yuhronur Efendi makin melesat meninggalkan pesaingnya dengan perolehan 71 persen, Abdul Ghofur 19,5 persen dan Kartika Hidayati 9,33 persen.
“Dari hasil survei ini petahana berpeluang melawan bumbung kosong atau kotak kosong,” jelas Ratno
Ratno menyampaikan, faktor yang mempengaruhi dominannya elektabilitas calon bupati petahana adalah tingkat kepuasan kinerja Yuhronur Efendi dan kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan cukup tinggi.
Bahkan trennya cenderung naik jika dibandingkan dengan survei yang dilakukan pada November 2023. “Dua hal ini yang kemudian memberikan dampak pada elektabilitas pak bupati yang cukup dominan. Semua program yang dijalankan cukup mendapatkan apresiasi puas dan sangat puas oleh masyarakat. Program yang tingkat kepuasan tertinggi adalah layanan pendidikan, layanan administrasi kependudukan dan kerukunan antar warga,” tuturnya.
Bahkan ketika dilakukan simulasi bertingkat dan head to head dengan kandidat lain, elektabilitas Yuhronur bisa mencapai 70 persen.
“Jika Pilkada dilaksanakan hari ini. Kami pastikan petahana Yuhronur akan memenangkan pertarungan di Pilkada,” ucap Ratno.
Dalam sisa waktu tiga bulan ke depan menuju pelaksanaan Pilkada, lanjut Ratno akan sulit untuk mengejar elektabilitas petahana, kecuali terjadi tsunami politik, yakni petahana tersangkut masalah moral seperi tindak asusila dan korupsi sebagai tersangka.
“Jika hal itu terjadi, kemungkinan akan drop elektabilitasnya. Akan tetapi kalau melihat dari November sampai saat ini dengan dominasi elektabilitas seperti ini, susah dibendung,” jelas Ratno.
Bahkan menurut Ratno, kekuatan politik uang juga belum tentu bisa memberikan dampak signifikan pada Pilkada 2024 Lamongan, karena petahana juga memiliki program-program yang manfaatnya telah dirasakan masyarakat.
“Menurut saya yang punya modal sosial dan modal logistik awal, adalah petahana. Jadi calon yang bisa melawan petahana harus lebih dari petahana, baik kekuasaan maupun logistiknya,” terangnya.
Diketahui data Indopol Survey tersebut dapat mengukur tren preferensi pemilih terhadap politik elektoral jelang Pilkada, serta memberi gambaran tingkat popularitas, tingkat disukai dan peluang keterpilihan figur dengan simulasi bersama kompetitor.
“Hasil survey tersebut dilakukan pada tanggal 16- 22 Juni 2024, dari 600 responden yang tersebar di 27 kecamatan yang ada di Lamongan,” pungkas Ratno.