BONDOWOSO, FaktualNews.co-Di era kepemimpinan PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto terdapat permasalahan krusial yang tengah dihadapi. Salah satunya terkait dengan kemiskinan ekstrim, tingginya angka stunting serta tingginya pula angka pernikahan dini.
Hal itu disampaikan Pj Sekda Bondowoso, Haeriyah Yuliati saat melepas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Persemakmuran PTKIN Eks IAIN Sunan Ampel Tahun 2024, atau KKN Kolaboratif, Selasa (9/7/2024).
“Tiga persoalan itu, saat ini telah menjadi prioritas dan pekerjaan rumah yang akan dituntaskan pemerintah Bondowoso,” ujar Haeriyah.
Dia melaporkan, ke depan prioritas utama pemerintah akan menuntaskan permasalah kemiskinan ekstrim.
“Kedua, menurunkan angka stunting dan ketiga menurunkan angka pernikahan dini,” ungkapnya.
Dia pun berharap kepada Mahasiswa KKN agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, supaya masyarakat tidak menikahkan putra putrinya di usia dini.
Selain itu, mahasiswa yang menjalani KKN juga diminta untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi ketika melakukan pendekatan kepada anak-anak di usia produktif, agar mereka melanjutkan sekolahnya dan tidak berpikir untuk melakukan pernikahan di usia dini.
Perempuan yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso itu mendorong, agar Mahasiswa juga memberikan motivasi kepada masyarakat agar mengatasi permasalah permasalahan yang mereka hadapi saat ini.
Terutama, mengentaskan tiga permasalah yang terjadi, seperti kemiskinan ekstrim, stunting, dan juga pernikahan dini.
Menurutnya, stunting ini terjadi bukan hanya dipicu karena masalah kemiskinan saja. Banyak faktor yang menjadi penyebab, yakni mindset atau pola pikir masyarakat terhadap kesehatan yang masih kurang, tingginya pernikahan dini, serta hal lain yang menjadi pemicu tingginya angka stunting.
“Adik-adik mahasiswa kami juga berharap memberikan edukasi kepada warga masyarakat tentang penyebab stunting. Ketika nanti sudah memiliki wawasan faktor faktor penyebab stunting, maka ke depan mereka bisa memperbaiki pola hidupnya, mulai dari pencegahan pernikahan dini sampai memperbaiki kualitas hidup mereka,” katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah,Wakil Rektor Bidang Akademik (Warek I), Khusna Amal mengatakan, pihaknya memang diminta untuk mengulik tiga isu krusial di Bondowoso.
“Kita menyesuaikan isu-isu strategis yang ada di Bondowoso, kebetulan ada tiga isu krusial seperti yang disebutkan Pj Sekda,” ucap Khusna Amal saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (12/7/2024).
Selain itu, penyelarasan program strategis di Bondowoso juga menjadi alasan dipilihnya 3 isu tersebut.
“Seperti yang disampaikan Bu Sekda, kemiskinan yang cukup akut, stunting ataupun pernikahan dini juga merupakan persoalan-persoalan yang masih sangat krusial di Bondowoso,” terangnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam bentuk kerjasama pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, terutama dalam membangun kesepemahaman dalam KKN, mahasiswa diminta untuk memberikan kontribusi.
“Terutama melalui KKN ini kita diminta memberikan kontribusi riil terhadap pemecahan problem terkait dengan soal pernikahan dini, stunting dan kemiskinan yang akut,” pungkasnya.