FaktualNews.co

Warga PSHT 1×24 Jam Diminta Serahkan yang Terlibat Pengeroyokan Polisi di Jember

Kriminal     Dibaca : 444 kali Penulis:
Warga PSHT 1×24 Jam Diminta Serahkan yang Terlibat Pengeroyokan Polisi di Jember
FaktualNews/Muhammad Hatta/
Caption: Rapat Koordinasi Di Mapolres Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyebut terduga pelaku pemukulan dan pengeroyokan terhadap lima anggota polisi Mapolsek Kaliwates, antara 10-15 orang.

Dari kasus tersebut, Kapolres Jember melakukan rapat koordinasi di Ruang Rupatama Mapolres Jember bersama seluruh Ketua Ranting dan Ketua Cabang PSHT Kabupaten Jember, Senin (22/7/2024) siang.

Bayu tegas menyampaikan, meminta kepada warga perguruan silat PSHT untuk menyerahkan terduga pelaku dengan batas waktu 1×24 jam.

“Karena infonya cukup banyak. Informasi yang kami terima dari korban, rekan-rekan, dan saksi yang melihat. Itu antara 10-15 orang. Ini kami dalami, berdasarkan informasi dan video yang kami dapatkan, juga dari rekaman kamera CCTV di sekitar TKP,” kata Bayu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mapolres Jember.

Adanya kejadian ini, lanjut Bayu, ia pun juga mengungkapkan rasa kecewa. Karena terkait kejadian pengeroyokan dan pemukulan polisi, terjadi saat sedang bertugas dengan memakai pakaian seragam, untuk menjaga situasi kondusifitas di Jember.

“Saya ingin menyampaikan rasa kecewa dan menyesalkan apa yang terjadi. Selama ini situasi Kamtibmas di wilayah hukum Jember sudah sangat cukup kondusif. Tapi peristiwa tadi malam yang menimpa anggota kami, ini mencoreng nama baik dan situasi Kamtibmas yang kondusif,” kata Bayu dengan menunjukkan ungkapan kecewa.

Terkait kronologi kejadian, mantan Kapolres Pasuruan ini menjelaskan, kala itu sejumlah anggota polisi sebanyak lima orang yang bertugas. Sedang melakukan kegiatan patroli pengamanan.

“Semalam adalah acara puncak Suroan Agung dari Perguruan Silat PSHT. Kami juga sudah melakukan upaya-upaya pengamanan. Baik secara patroli, kemudian pengawalan terhadap para peserta kegiatan. Namun demikian, masih banyaknya konvoi yang dilakukan,” ujarnya.

“Padahal hal ini sudah kami himbau mulai dari para Ketua Ranting, juga Ketua Cabang untuk tidak melakukan konvoi. Tapi malah tetap dilakukan,” sambungnya.

Untuk tindakan dan upaya himbauan yang dilakukan sejumlah anggota polisi. Kata Bayu, bermaksud untuk mengatur lalu lintas.

“Karena tadi malam itu, anggota kami melakukan kegiatan pengaturan arus lalu lintas. Karena kelompok massa ini memblokade jalan simpang tiga Transmart. Sehingga kami melakukan penghalauan, memblokade dengan memerintahkan tidak menutup jalan. Tapi malah terjadi penganiayaan,” ujarnya.

Namun demikian, kata Bayu, untuk kondisi fisik anggota polisi yang mengalami luka cukup parah dan sampai dirawat di rumah sakit. Saat ini kondisinya berangsur membaik.

“Tapi Alhamdulillah kondisi anggota kami dalam keadaan sadar, stabil, dan tidak ada luka yang berarti,” katanya.

Akan tetapi terkait tindakan tegas, kata Bayu, perlu dilakukan. Bayu tegas menyampaikan, memberikan batas waktu 1×24 jam untuk menyerahkan para terduga pelaku.

“Karena hal ini tidak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, baru saja kami memanggil seluruh ketua ranting PSHT dan Ketua Cabang PSHT Jember. Untuk segera menuntaskan persoalan ini. Kami meminta masing-masing pihak, bisa memberikan informasi yang valid. Terkait dengan, para pelaku,” tegasnya.

Terpisah dari kegiatan rapat koordinasi yang dilakukan di Mapolres Jember. Ketua Cabang PSHT Jember Djono Wasinudin menyampaikan permohonan maaf.

“Tadi malam ada masalah, yang jelas kami Ketua Cabang, bersama Ketua Ranting menghaturkan sangat prihatin dengan kejadian ini, kita juga mohon maaf,” kata Djono.

Ia menjelaskan, acara kegiatan PSHT yang berujung adanya tindak dugaan pengeroyokan dan pemukulan di luar wewenangnya.

“Acara tadi malam itu, Doa Bersama dan Slametan Warga Baru yang berlangsung selama 9 hari. Kami ucapkan terima kasih karena acara berlangsung aman dam lancar. Tapi pada hari kesepuluh (tadi malam). Kita siap, untuk mencari selama 24 jam ini untuk menyerahkan para pelakunya. Kita juga akan berupaya supaya proses tadi malam bisa dipertanggung jawabkan oleh pelaku ini,” ujarnya.

Sementara itu Ketua LBH PSHT Suyitno menambahkan, dengan adanya kejadian ini pihaknya berharap jangan sampai terjadi kejadian salah tangkap terhadap terduga pelaku dugaan pengeroyokan dan pemukulan terhadap polisi.

“Terkait acara yang kami lakukan kemarin, semua (Ketua Cabang dan Ranting) dari awal sudah mengatakan bahwa SH Terate ini diadakan sendiri, dilakukan sendiri, juga kita amankan sendiri,” kata Suyitno.

“Kita juga dari Pamter (Tim Keamanan PSHT) sudah ada rekaman (Video) juga titik-titik (lokasi) kegiatan tadi malam. Mudah-mudahan kita tidak salah menangkap orang. Jadi nanti yang kita serahkan, benar-benar adalah pelaku,” sambungnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid