JEMBER, FaktualNews.co-Khawatir dengan hilangnya identitas budaya daerah yang dialami Gen Z (generasi muda) Indonesia. Organisasi Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) tekankan misi untuk melestarikan adat dan kebudayaan kepada generasi muda.
Menurut Dewan Pendiri MATRA PYM Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangku Alam II, dengan melestarikan adat dan budaya sasarannya kepada Gen Z. Bisa menjaga kepunahan yang saat ini terjadi dan dialami ribuan suku serta 600 lebih bahasa daerah di Indonesia.
“Target MATRA yang paling utama adalah generasi muda. Kenapa? Karena kita tidak ingin para generasi muda kehilangan identitasnya (ciri khas) dari kekayaan yang ada di nusantara ini,” ucap Raja Mangku Alam II saat dikonfirmasi usai melantik Pengurus DPD MATRA Jember Periode 2024-2029 di Aula Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember, Senin (22/7/2024) malam.
Kekayaan adat dan budaya asli Indonesia, katanya, berjumlah banyak dan tersebar di seluruh pulau Indonesia.
“Identitas bangsa kita ini sangat kaya sekali, kita memiliki 1.340 suku bangsa yang terbesar di dunia. Kita memiliki lebih dari 600 bahasa daerah, yang mana 10 persen lebih sudah punah,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini, katanya, melalui kepengurusan MATRA dianggap sebagai benteng untuk mempertahankan adat dan budaya Indonesia.
“Bangsa Indonesia atau negara kita, kadang-kadang kerepotan mengikuti perkembangan alur negara asing. Sehingga untuk mempertahankan sejengkal atau tanah negara itu tidak mudah,” ujarnya.
“Tetapi hanya satu ketahanan yang sampai saat ini masih bisa kita banggakan dan tidak bisa dikalahkan bangsa apapun. Yaitu ketahanan adat dan budaya kita,” sambungnya.
Terkait keunikan adat dan budaya, kata Raja Mangku Alam II, juga dapat diketahui dari adanya 200 lebih kerajaaan yang ada di Indonesia.
“Negara lain, satu kerajaan satu negara. Kita membawahi 267 Raja dan Ketua Lembaga Adat se Nusantara. Alhamdulillah MATRA saat ini menjadi organisasi adat dan budaya yang terbesar di nusantara,” ujarnya.
“Karena itu, semangat dan tujuan kita mempertahankan adat dan kebudyaan. Jangan menyerah dan merasa putus asa dalam mempertahankan warisan leluhur kita. Karena kalau bukan kita yang mempertahankan siapa lagi,” imbuhnya.
Ungkapan senada juga disampaikan Ketua DPD MATRA Jember Q.Siti Kholifah Putri Mayangsari. Menurutnya, MATRA sebagai pelindung adat dan budaya, harus siap mengemban tanggung jawab. Serta melestarikan dan memajukan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Jember.
“Dengan terbentuknya DPD Matra Kabupaten Jember, harus berusaha semaksimal mungkin bertanggungjawab terhadap adat dan budaya nusantara yang adi luhung. Serta berusaha memperjuangkan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Jember. Sehingga dapat digali dan dikembangkan lagi,” ujar Mayangsari.
Misi penting melestarikan adat dan budaya dengan sasaran Gen Z. Harus dapat terlaksana baik.
“Karena adab dan sopan santun terhadap seluruh masyarakat itu penting. Karena hal itu sebagai pegangan hidup dan bertolerasi di antara sesama,” ucapnya.
“Para generasi muda harus mendukung pembangunan berkelanjutan, pelestarian alam, adat dan budaya nusantara. Serta harus menjaga kesinambungan tradisi yang telah diteruskan dari generasi ke generasi,” imbuhnya.