FaktualNews.co

Fenomena Bediding Tidak Berdampak Satwa di Maharani Zoo Lamongan, Ini Kata Dokter Hewan

Wisata     Dibaca : 813 kali Penulis:
Fenomena Bediding Tidak Berdampak Satwa di Maharani Zoo Lamongan, Ini Kata Dokter Hewan
FaktualNews.co/Faisol
Pengunjung Maharani Zoo Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co-Pengelola destinasi wisata edukasi yang terletak di pesisir utara Lamongan itu memastikan bahwa perubahan suhu yang menjadi lebih dingin saat musim kemarau. Masyarakat Jawa menyebut fenomena bediding tidak berdampak signifikan terhadap satwa di Maharani Zoo dan Goa Lamongan (Mazoola).

Hal tersebut diungkapkan Dokter Hewan Maharani Zoo dan Goa, Nani Yuliati, yang mengatakan suhu yang sangat dingin, terutama pada malam hari di musim kemarau saat ini, membuat satwa cenderung merasa kedinginan.

“Kalau tengah malam menjelang pagi, ada perubahan suhu menjadi lebih dingin. Memang rawan satwa merasa kedinginan,” kata drh. Nani Yuliati, Rabu (24/7/2024).

Namun demikian, lanut Nani Yulianti, kondisi tersebut, sejauh ini tidak sampai menimbulkan perubahan perilaku maupun adanya gejala klinis sebagai pertanda gangguan kesehatan pada satwa.

“Pantauan yang rutin kami lakukan, kondisi satwa Maharani Zoo tidak ada masalah,” jelasnya.

Kondisi tersebut tak lepas dari perawatan yang selalu diupayakan secara maksimal, serta pemeriksaan dan pemberian vitamin secara rutin. Baik saat bediding seperti saat ini, maupun pada kondisi normal.

“Rutin pemberian vitamin, kita rutin setiap hari,” ujar Nani Yulianti.

Diketahui fenomena bediding adalah musim kemarau umumnya ditandai dengan hujan yang jarang terjadi, hingga menyebabkan jumlah awan berkurang dan pada akhirnya tidak menutupi bumi.

Serta curah hujan yang berkurang juga menyebabkan rendahnya tingkat kelembapan udara yang artinya, uap air di dekat permukaan bumi juga semakin sedikit hingga menyebabkan udara dekat permukaan pun menjadi terasa lebih dingin, terutama saat malam ke pagi hari.

Sementara faktor lain yang menyebabkan fenomena itu bisa terjadi adalah karena hembusan angin monsun benua Australia. Sehingga tidak heran apabila udara di Indonesia bagian Selatan menjadi lebih dingin, sekalipun matahari bersinar terang yang terjadi pada beberapa daerah di Indonesia yang berada di dekat garis khatulistiwa.

Meski udara di pagi hari cenderung lebih dingin, udara di siang hari akan cenderung lebih panas.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin