Nasional

Waspadai Suhu Panas Maksimum 36 Derajat Celcius, Ini Kata BMKG

JAKARTA, FaktualNews.co-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat sejumlah kota besar seperti Aceh Besar, Aceh, hingga Kapuas Hulu Kalimantan Barat, agar mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu panas maksimum harian mencapai 36 derajat Celsius pada Senin.

Hasil analisa tim ahli meteorologi BMKG, pada Senin (29/7/2024) siang terpaan suhu terpanas tertinggi melanda wilayah Aceh Besar dan Kapuas Hulu yang mencapai 36,6 derajat Celcius.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Senin (29/7/2024), mengatakan bahwa kondisi suhu panas maksimum lebih dari 35,1 — 35,7 derajat Celcius terdeteksi menerpa wilayah Nagopinoh Melawi di Kalimantan Barat, Barito Utara di Kalimantan Tengah hingga Medan di Sumatera Utara yang sudah berlangsung sejak 24 jam terakhir.

Tim meteorologi BMKG pada saat yang sama juga menganalisa suhu panas maksimum mencapai 34,0 – 34,5 derajat Celcius melanda sebagian besar wilayah di Lampung (Pelabuhan Panjang), Nusa Tenggara Timur (Maumere, Sikka), Nusa Tenggara Barat (Sumbawa).

Selanjutnya suhu panas maksimum lebih dari 34,5 – 34,7 Celcius terdeteksi melanda Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Kalimantan Barat (Sintang, Ketapang), Riau (Anambas), Aceh (Sabang), Sumatera Selatan (Palembang, Banyuasin dan sekitarnya), dan Jawa Timur (Surabaya, sekitarnya).

Fenomena ini sekaligus menandakan puncak musim kemarau yang mulai melanda Indonesia yang diprakirakan berlangsung sampai dengan September 2024. BMKG mendapati sebanyak 65 titik (1,50 persen dari zona hujan) mengalami hari tanpa hujan kategori ekstrem sejak bulan Juni lalu.

Jawa Timur menjadi salah satu daerah mengalami kekeringan yang meliputi 10 wilayah antara lain Kota Probolinggo (Kecamatan Kademangan, Leces, Mayangan selama 90 hari tanpa hujan), Probolinggo (Gending, Sumber, Sumberasi, Kraksaan, Pajarakan selama 90 hari), Jember (Gumuk Mas selama 87 hari), Kediri (Ngadiluwih, Kras selama 87 hari).

Demi mengurangi dampak suhu panas, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi air minum secara cukup dan teratur supaya terhindar dari dehidrasi, terutama saat melaksanakan kegiatan di luar ruangan.

Kemudian menggunakan pelindung seperti topi atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh bagian atas, kacamata hitam untuk melindungi mata, bila perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV).

BMKG mengimbau masyarakat agar tidak sembarang melakukan pembakaran apapun di lahan kosong, dalam kawasan hutan dan tempat pembuangan akhir sampah karena dapat memicu persebaran api kebakaran. Pemerintah daerah diminta agar melakukan penyiraman darat membasahi lahan demi mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari di kawasan hutan dan lahan.

BMKG memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang aktual setiap harinya terkait hasil analisa suhu panas dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat di daerah masing-masing.