FaktualNews.co

Alif, Bocah Yatim Piatu Jember Lari Sejauh 5 Km dari Rumah untuk Sekolah Setiap Hari

Pendidikan     Dibaca : 986 kali Penulis:
Alif, Bocah Yatim Piatu Jember Lari Sejauh 5 Km dari Rumah untuk Sekolah Setiap Hari
FaktualNews.co/Hatta
Alif saat berlari berangkat sekolah sejauh 5 Km.

JEMBER, FaktualNews.co – Siswa SMA kelas XI Muhamamd Alif Faturrohman (16) asal Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember. Rela berlari sejauh 5 Km dari rumahnya untuk berangkat sekolah setiap hari.

Bocah yatim piatu yang kini tinggal serumah dengan neneknya itu berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB pagi, untuk bersekolah di SMA Kartika IV-2 Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Alif berangkat sekolah dengan cara berlari, karena tidak memiliki kendaraan. Hal itu dilakukan agar ia bisa tetap bersekolah. Namun Alif tidak serta merta lari dari rumah langsung ke sekolah, tapi ia berlari sejauh 5 Km untuk menuju Kantor Kecamatan Patrang di Jalan Srikaya.

Baru dari Kantor Kecamatan itu, Alif selanjutnya meneruskan berangkat ke sekolah dengan menumpang mobil jemputan dari sekolah.

Saat ditemui di sekolahnya, Alif mengaku berangkat sekolah dengan berlari sejauh 5 Km sejak pertama kali diterima di SMA Kartika IV-2.

“Sejak kelas X saya sudah berlari untuk berangkat sekolah. Sebenarnya dulu saya punya sepeda gowes yang diberi sekolah. Tapi karena sudah rusak, makanya saya lari untuk berangkat sekolah,” kata Alif saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (31/7/2024).

Terkait rutinitas berangkat sekolah dengan berlari, kata Alif, sebenarnya juga dianggap sebagai bentuk latihan fisik. Karena lanjutnya, berlari adalah salah satu olahraga favoritnya. Juga sebagai persiapan untuk masuk TNI saat nanti lulus SMA.

“Jadi dari rumah saya berangkat pakai baju biasa pukul 05.00  pagi. Kemudian sampai di Kantor Kecamatan saya ditunggu mobil jemputan bersama teman-teman yang lain, dan diantar ke sekolah. Saat di sekolah sampai sekitar pukul 06.40, di sana saya ganti baju pakai seragam sekolah dan beraktifitas seperti biasa,” ujarnya.

Saat pulang sekolah pun, lebih lanjut kata Alif, dirinyapun pulang ke rumah juga dengan cara berlari.

“Saya diantar pulang mobil jemputan dari sekolah ke Kantor Kecamatan Patrang. Dari sana saya lanjutkan pulang juga dengan berlari. Untuk medan yang saya lalui, jalannya naik turun dan terjal karena sekitar wilayah (Wisata) Rembangan, ada di daerah pelosok. Saya hanya tinggal berdua dengan nenek, karena ayah dan ibu sudah meninggal,” bebernya.

“Bapak sudah meninggal sejak saya kecil, ibu meninggal saat saya kelas 2 SMP, kakek juga sudah meninggal lama. Makanya saya hanya tinggal berdua dengan nenek,” sambungnya.

Terkait biaya pendidikan Alif di SMA nya. Katanya, semua gratis karena memang program dari sekolah yang di bawah naungan Kodim 0824 Jember.

“Alhamdulillah untuk sekolah saya gratis, bahkan seragam, buku, dan mobil jemputan semua gratis. Dari berlari ini, saya memang hobi olahraga. Cita-cita saya juga ingin menjadi prajurit TNI,” tandasnya.

Sementara itu Kepala SMA Kartika IV-2 Jember, Pelda Iwan Abdillah, ia membenarkan jika ada salah satu siswanya yang setiap hari berangkat maupun pulang sekolah dengan berlari.

“Alif ini anak yang semangat. Terlebih lagi cita-cita dia menjadi tentara. Kita pasti bangga dan ini menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya dan menunjukkan semangat belajar demi meraih cita-cita,” kata Iwan.

Lanjut Iwan, terkait mobil jemputan yang mengantar Alif berangkat maupun pulang sekolah, tapi hanya sampai Kantor Kecamatan Patrang. Karena kondisi mobil jemputan yang kurang prima.

“Siswa siswi kami mayoritas banyak di daerah Patrang. Tapi karena rumah Alif ini berada cukup jauh ke arah (wisata) Rembangan sana, jadinya ya mobil kita tidak bisa menjangkau ke sana. Selain itu kondisi mobil juga sudah usang dan sering mogok-mogokan,” sambung Iwan.

Dari sebanyak 81 siswa yang bersekolah di SMA Kartika, lanjut mantan anggota Koramil Patrang itu, mobil tersebut hanya mampu menampung 9 hingga 10 siswa saja dan tanpa ongkos alias gratis.

“Tidak ada ongkos yang ditarik untuk layanan mobil antar jemput ini. Tapi kadang ya ada saja orang tua yang mau memberikan uang bensin untuk membantu operasional mobil itu,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin