Akibat Heatstroke, 10 Talent JFC Jatuh Pingsan dan Dievakuasi ke Rumah Sakit
JEMBER, FaktualNews.co – Gelaran tahunan Jember Fashion Carnival (JFC) ke 22 tahun 2024 dengan mengusung tema ALGORITHM, Beyond Binary of Our Story, berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 2-4 Agustus 2024.
Dari gelaran yang berlangsung selama tiga hari itu, tercatat ada 10 orang talent atau peserta JFC yang mengalami Heatstroke akibat cuaca panas di Jember.
Kesepuluh talent tersebut bahkan harus mendapat penanganan medis lebih lanjut, dan dievakuasi ke rumah sakit.
“Dari gelaran JFC selama tiga hari ini, sudah ada 9 talent dan barusan ada satu orang lagi yang jatuh (pingsan). Selanjutnya dari semua talent yang kini totalnya semua ada 10 orang itu. Langsung kami evakuasi ke RSU Kaliwates untuk mendapat tindakan (penanganan medis) di sana,” kata Korlap Medis dari PT. Rollas Nusantara Medika dr. Fungky Anthony saat dikonfirmasi di lokasi acara JFC 2024, Minggu (4/8/2024).
“Kebanyakan kasusnya itu karena pingsan disebabkan heatstroke. Karena cuaca dan kondisi (fisik) mereka sendiri juga dehidrasi,” sambungnya.
Terkait penanganan medis awal yang dilakukan tim medis, lanjutnya, lebih dulu dilakukan stabilisasi kepada para peserta yang pingsan.
“Tapi karena tidak memungkinkan kondisi (acara masih berlangsung) juga terlalu lama, makanya langsung kami evakuasi ke rumah sakit,” ucapnya.
“Namun demikian, dari penanganan medis di rumah sakit, semua talent itu tidak sampai menjalani rawat inap. Langsung bisa rawat jalan, setelah dilakukan observasi kurang lebih 2 jam,” ujarnya.
Sementara itu untuk salah seorang talent yang tampil di JFC 2024 Grand Carnival yang saat itu berada di kelompok defile fairy.
Salah seorang talent perempuan itu mengalami cidera pada kaki. Akibat sepatu hak tingginya rusak dan patah, sehingga saat itu terjatuh saat sedang memperagakan busana di depan ratusan fotografer dan media di tenda A.
“Kejadian tadi itu, karena talent itu awalnya terjatuh karena memakai sepatu yang tinggi. Kemudian mengeluh otot pada kaki tertarik dan nyeri,” kata Tim medis dan Dokter penanggung Jawab dr. Ronni Handoyo.
“Sehingga harus kita lakukan penanganan medis untuk dibawa ke rumah sakit sebagai bentuk penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.
