LAMONGAN, FaktualNews.co-Bagian dan upaya Sinergitas bersama awak media khususnya Korda Pantura Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Dalam menghadapi Pilkada serentak tahun 2024 di era Artificial Intellgence (AI), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan menggelar sosialisasi tatap muka.
Acara tersebut diharapkan dapat menciptakan Pilkada lebih bersih dan transparan. Meskipun dihadapkan pada tantangan teknologi dan informasi yang semakin kompleks.
Acara yang berlangsung di Kantor KPU Lamongan Jalan Basuki Rahmat Lamongan tersebut menghadirkan seluruh awak media sebagai garda dan pilar demokrasi, proses kontrol dan pengawas itu dari media, sebagai narasumber Pegiat Pemilu Arief Supriyono.
Dalam kesempatan itu Arief membahas tantangan teknologi Artificial Intelligence ( AI) dalam menyukseskan Pilkada serentak tahun 2024.
“Bagaimana peran serta media televisi yang menyuguhkan aktual dan realistis,” kata Arief. Sabtu (3/8/2024)
Dalam sesi tersebut, Arief Supriyono juga membahas tantangan besar yang dihadapi Pilkada 2024. Terutama terkait dengan hoaks dan penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Arief yang juga berpengalaman sebagai Tim Seleksi Anggota KPU di Jawa Timur menekankan pentingnya peran media dalam verifikasi informasi guna menjaga akurasi dan kepercayaan publik.
“Hoaks dapat menyebar dengan cepat dan mengacaukan pemahaman publik. Media harus aktif dalam memastikan bahwa informasi yang disebarkan adalah akurat dan terverifikasi,” tegasnya.
Lebih jauh Arief menambahkan, AI adalah teknologi yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan Manusia, seperti mengenali wajah, suara atau teks, membuat prediksi atau menghasilkan konten.
“Masyarakat sering membaca berita hoax yang kurang di aktual dan faktual. Informasi yang sebenarnya perlu diberikan informasi yang benar kepada masyarakat,” jelasnya.
Arief juga menambahkan. Jadikan Pilkada yang riang gembira dan jangan jadikan Pilkada yang meninggalkan konflik, yang dapat menurunkan money politik dan menaikkan partisipasi masyarakat.
Sementara itu Ketua Korda IJTI Pantura Raya, Khusni Mubarok, menyampaikan. Teknologi AI, yang bisa menjadi alat kuat dalam mendeteksi dan mengatasi hoaks. Bagaimana AI dapat digunakan untuk menganalisis data besar dan mengidentifikasi pola berita palsu.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa AI dapat disalahgunakan untuk membuat konten yang sangat realistis seperti deepfake yang dapat menyesatkan pemilih.
“AI memungkinkan analisis data besar secara cepat untuk menemukan informasi yang meragukan. Namun, teknologi ini juga memiliki potensi untuk memperburuk polarisasi politik dan memperkuat filter bubble, di mana informasi yang diterima hanya menguatkan pandangan yang sudah ada,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisioner KPU Kabupaten Lamongan, Ahmad Thoriq Hidayatullah, mengatakan pentingnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024.
Menurutnya, berdasarkan data historis, angka partisipasi masyarakat dalam Pilkada sering kali lebih rendah dibandingkan Pemilu. Ahmad Thoriq berharap bahwa jurnalis dapat membantu mencapai target partisipasi minimal 81 persen.
“Kami mengajak jurnalis untuk berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat dan meningkatkan partisipasi pemilih. Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat memastikan Pilkada 2024 berjalan dengan integritas yang tinggi dan partisipasi yang maksimal,” pungkas Thoriq.