JEMBER, FaktualNews.co-Gelaran even Jember Fashion Carnival 2024 ditutup dengan acara puncak Grand Carnaval, Minggu (4/8/2024) kemarin.
Dalam acara penutup, gelaran tahunan World Class Street Fashion Carnaval oleh JFC 2024 ini. Diketahui memasuki tahun ke-22, dan tahun ini mengangkat tema besar ‘Algorithm – Beyond Binary of Our Story’ dengan menampilkan 10 Defile terbaik.
Di antaranya Defile Wayang, Chess, Versailles, Media, Betta Fish, Climate Change, Zodiac, Fairy, Jember, dan Rio.
Namun demikian, diakui Bupati Jember Hendy Siswanto, dari sisi Pemkab Jember khususnya di bidang pariwisata dan perhotelan. Pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi, khususnya terkait jumlah kunjungan ke Kabupaten Jember.
Bupati Hendy memiliki harapan, saat ada even JFC berikutnya tahun 2025 mendatang. Ia berharap pelancong yang datang ke Jember dapat lebih lama tinggalnya.
“Terkait hunian di kamar-kamar hotel yang ada di Jember. Alhamdulillah semua kamar hotel di Jember hampir full semua. Agak susah bahkan jika harus mencari penginapan,” kata Bupati Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (5/8/2024).
“Tapi saya berharap nantinya tidak hanya sekejap saja, semoga bisa longstay (menginap lama) di Jember. Jadi dua atau tiga hari sebelum JFC atau setelahnya bisa lebih lama di Jember, satu mingguan lah,” sambungnya.
Dengan tinggal lebih lama, menurut pria yang juga memiliki latar belakang seorang pengusaha itu, nantinya dapat menjadi tolak ukut terkait berapa persentase kunjungan ke Jember.
Terlebih sejauh mana memberikan dampak positif bagi perputaran ekonomi saat adanya gelaran-gelaran even di Jember.
“Longstay ini yang nantinya akan kita jadikan tolak ukur. Itu nanti yang akan kita perhatikan dan amati. Tahun kemarin omzet kita (dari gelaran JFC 2023), kurang lebih Rp 12,745 Miliar itu dari UMKM. Tahun ini semoga lebih banyak,” ucapnya.
Sebelumnya terkait jumlah hunian hotel dan penginapan di Jember. Termasuk kunjungan ke restoran atau tempat wisata lainnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Teguh Soeprajitno menyebut, jelang hari pertama gelaran JFC 2024. Untuk okupansi hunian hotel di Jember saat ini. Hanya memberikan keuntungan bagi penginapan di wilayah dekat dengan lokasi acara.
Namun bagi hotel yang agak jauh dari lokasi acara belum memberikan dampak yang signifikan.
Bahkan kata Teguh, diduga okupansi yang masih kurang itu. Karena kurangnya promosi soal even JFC yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Sehingga kata Teguh, dibutuhkan sinergi bersama antara pihak hotel maupun penginapan, juga pengelola lokasi wisata serta restoran. Untuk dapat berkolaborai terkait even-even di Jember.
“Kalau pantauan di lapangan, untuk hotel berbintang dan lokasinya dekat dengan venue (lokasi acara) JFC. Info dari anggota kami (PHRI Jember), hunian atau jumlah kamar sudah penuh semua sejak sebelum hari pertama JFC,” kata Teguh.
“Tapi mungkin nanti di hari Jumat dan Sabtu, akan ada peningkatan. Karena Minggu kan puncak evennya,” imbuhnya.
Namun demikian, lanjut Teguh, untuk hotel non bintang kondisinya malah berbanding terbalik.
“Kalau hotel non bintang belum belum terlalu signifikan naiknya, jadi yang terpantau sampai saat ini baru ada (untuk hotel) berbintang,” ucapnya.