BONDOWOSO, FaktualNews.co-Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB, Muhammad Lukman Edy mengatakan bahwa elit PKB amburadul dalam mengelola keuangan, tidak pernah diaudit dan tidak pernah dipertanggungjawabkan dalam pengelolaan keuangan.
Pernyataan itu dilontarkan Muhammad Lukman Edy saat memberikan keterangan pers usai menghadiri undangan panitia khusus bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU.
Atas pernyataan tersebut, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso melaporkan Lukman Edy ke Polres Bondowoso atas dugaan perbuatan melawan hukum soal pencemaran nama baik
Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmad Dhafir mengatakan, laporan itu dibuat berupa dugaan perbuatan melawan hukum dengan menyerang kehormatan dan nama baik pengurus PKB, serta diduga menyebarkan berita bohong.
“Perbuatan Lukman Edy diduga melanggar aturan, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 27A dan Pasal 28, Nomor 1 Tahun 2024, 2008, tentang ITE,” ungkap Ahmad Dhafir, Rabu (7/8/2024).
Ahmad Dhafir menilai, pernyataan Lukman Edy tersebut diduga telah menyerang kehormatan dan nama baik Pengurus PKB, serta diduga menyebarkan berita bohong telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan.
“Lukman itu telah menyebut DPP, DPW dan DPC tidak transparan. Sementaran faktanya, kami selalu diaudit. Dana parpol pun diaudit, dan kami pula tidak pernah menerima bantuan dari pihak ke 3 yang tidak sah,” ujar pria yang akrab disapa Dhafir.
Meskipun ada iuran fraksi sekalipun, Dhafir menegaskan semua itu dipertanggungjawabkan sebagaimana ketentuan dan aturan yang ada.
“Pernyataan Lukman Edy bukan merupakan kritikan kepada internal PKB, melainkan tuduhan yang tidak berdasar dan mengandung fitnah,” sergahnya.
Bahkan, pernyataan tersebut bukan saja tidak benar melainkan pernyataan itu disampaikan atas permintaan panitia khusus (Pansus) Tim 4 bentukan PBNU yang tidak berhak dan mempunyai wewenang mencampuri internal kepengurusan dan pengelolaan PKB sebagai parpol.
“Muhammad Lukman Edy mengatakan bahwa elite PKB amburadul dalam mengelola keuangan, tidak pernah diaudit dan tidak pernah di pertanggung jawabkan. Saya merasa itu sebuah fitnah yang keji,” tutupnya.