Viral Pria NTT Jemput Cinta Janda di Jember, Berujung Lamaran Ditolak
JEMBER, FaktualNews.co – Viral di banyak medsos IG dan Tiktok, kisah seorang pria bernama Ismail Landa (27) asal Kabupaten Sikka, NTT, yang menjemput cinta seorang janda bernama Risa (22) warga Dusun Karanganyar, Desa/Kecamatan Tempurejo, Jember.
Namun sayang si pria harus gigit jari, karena niatnya menjemput cinta sang pujaan hati mendapat penolakan dari keluarganya.
Pasalnya si pujaan hati, meskipun statusnya janda karena ditinggal 3 tahun lamanya oleh sang suami.
Namun Risa ternyata, belum resmi bercerai dari suami sebelumnya. Karena alasan itulah, menjadi penolakan dari pihak keluarga si pujaan hati.
Terkait kisah percintaan tragis yang dialami Ismail Landa itu, diketahui terjadi sekitar awal September 2024 lalu.
Beruntung kini Ismail Landa dapat kembali pulang ke tempat asalnya. Meskipun diketahui terkait viralnya di medsos.
Saat di Jember Ismail Landa sampai harus numpang di rumah salah seorang warga kebingungan untuk pulanh kembali ke tempat asalnya.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, untuk konfirmasi langsung harus dilakukan lewat sambungan telepon.
Dari konfirmasi yang dilakukan, Ismail berkisah tentang perjuangannya untuk menemui sang pujaan hati. Meskipun berbeda pulau dan jaraknya yang jauh.
“Awalnya dulu kenal dengan dia (Risa) itu lewat TikTok. Terus berlanjut saling chat sampai akhirnya pacaran. Kalau ditanya kenapa bisa pacaran, ya karena kami saling suka,” kata Ismail saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (12/9/2024).
Di tempat asalnya Ismail mengaku bekerja sebagai nelayan. Namun dari pekerjaannya itu, Risa sang pujaan hati meminta agar berhenti dari profesinya itu.
“Karena kasihan katanya, kemudian permintaan itu saya turuti. Sekitar bulan Agustus 2024 lalu, saya merantau Kabupaten Penajam, Passer Utara, Kalimantan Timur. Di sana saya bekerja sebagai Teknisi Elektrik di Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN),” ulasnya.
Dari pekerjaanya itu selama kurun waktu sebulan, Ismail mengaku mendapat gaji pertamanya. Meskipun gajinya yang pas-pasan itu, juga didorong rasa cintanya yang kuat. Ismail pun nekat berangkat ke Jember.
“Saya nekat berangkat ke Jember. Saya naik kapal laut dari Balikpapan ke Surabaya. Dari Surabaya ke Jember saya kemudian naik bus,” ucapnya.
*Perjuangan ke Jember Tidak Mudah, Ismail Jual HP Untuk Tambahan Ongkos*
Dari perjuangannya menjemput cinta sang pujaan hati. Diakui oleh Ismail, perjalanan dari Kalimantan ke Jember ternyata tidak mudah.
Ismail mengaku berangkat sekitar tanggal 3 September 2024 dari Kalimantan tempat kerjanya. Ismail menempuh perjalanan satu hari penuh untuk sampai di Surabaya, Pulau Jawa.
“Sampai di Surabaya ke Jember naik bus dan sampai di Jember itu Kamis tanggal 5 September. Tapi dalam perjalanan itu saat saya akan naik bus kehabisan ongkos. Kemudian untuk ke Jember saya terpaksa menjual HP ke sopir truk di pelabuhan,” ungkapnya.
Untuk ongkosnya yang kurang itu, kata Ismail, karena uangnya pas-pasan.
“Karena gaji pertama dari IKN itu sudah kepotong uang makan. Jadinya ya hp yang saya punya dijual ke sopir truk itu,” jelasnya.
Kemudian untuk berkomunikasi dengan Risa pujaan hatinya itu. Sebelum menjual HPnya, Ismail memindah seluruh kontak ponsel ke saudaranya di Kalimantan.
“Kemudian untuk berkomunikasi dengan Risa. Saya dibantu saudara dengan nomor HPnya yang sudah saling tukar nomor dengan Risa, untuk jaga-jaga nanti kalau pas ada HP yang bisa dipinjam untuk menghubungi saudara saya nanti,” ucapnya.
*Alasan Datang ke Jember Untuk Melamar Pujaan Hati, Ditolak Karena Belum Resmi Cerai*
Terkait alasan Ismail Landa (27) datang ke Jember jauh-jauh dari tempat asalnya di Kabupaten Sikka, NTT. Bertujuan untuk melamar Risa (22) pujaan hatinya warga Dusun Karanganyar, Desa/Kecamatan Tempurejo, Jember.
Ismail mengenal Risa lewat aplikasi medsos TikTok. Berpacaran pun hanya lewat komunikasi medsos.
“Dari Surabaya sampai Jember saya berbekal sharelok. Setelah saya dapat HP pinjaman orang di Terminal Tawangalun. Awal saya kaget, ternyata jarak dari terminal ke rumahnya cukup jauh,” ucap Ismail.
Jarak dari Terminal Tawangalun sampai di rumah Risa kurang lebih 37 Km. Saat itu Ismail numpang ojek untuk sampai ke rumah pujaan hati.
Saat awal sampai rumah Risa, Ismail mengaku disambut baik. Akan tetapi saat tahu tujuannya datang untuk melamar Risa, keluarganya menolak.
“Awalnya (saya) disambut baik oleh Risa dan keluarganya. Tapi kemudian nggak tahu kenapa tiba-tiba pihak keluarga dan pacar saya itu menolak,” kata Ismail.
“Alasannya karena dia (Risa) masih belum cerai secara sah dengan suaminya. Dan pihak keluarganya juga menolak saya,” sambungnya.
Sontak Ismail mengaku kecewa dengan sang pujaan hati. Padahal sebelum ia berangkat ke Jember, Risa mengaku menerimanya. Pihak keluarganya pun juga menyambut baik niatnya melamar.
Dari penolakan itu, Ismail sempat sedikit bersitegang. Namun Ismail masih berusaha komunikasi baik-baik. Sampai kemudian hal itu didengar Kepala Dusun (Kasun) Karanganyar, Rianto dan dari persoalan itu dilakukan mediasi.
“Ya alhamdulillah setelah dengar kabar itu, saya langsung cepat-cepat datang ke rumah beliau (Risa dan keluarga) untuk melakukan mediasi. Akhirnya mas Ismail ini saya bawa ke rumah saya untuk beristirahat,” kata Rianto saat dikonfirmasi di kediamannya.
Saat dibawa ke rumahnya, kata Rianto, Ismail menceritakan seluruh permasalahannya pada dirinya.
“Jadi sebenarnya Ismail dan Risa ini sudah saling suka sejak awal. Tapi karena memang ada sedikit permasalahan dari pihak keluarga perempuan, akhirnya mas Ismail ini ditolak,” katanya.
“Bahkan si Risa yang sebelumnya bilang iya mau untuk dinikahi, akhirnya berubah keputusan. Karena ada tekanan dari pihak keluarga,” sambungnya.
Terkait penolakan, lebih lanjut kata Rianto. Sempat ada perdebatan. Bahkan juga ada desakan, jika Risa memaksa menikah dengan Ismail. Keluarga akan mengusir Risa.
“Ya memang ada tekanan dari pihak keluarga, kalau nanti Risa nekat menerima Ismail, maka tidak akan dianggap sebagai keluarga lagi oleh orang tuanya,” ucapnya.
*Terkait Kisah Cinta Kandas Ismail dan Risa, Jika Menikahi Pujaan Hati Akan Diajak ke Kalimantan*
Dari kisah cinta kandas yang dialami Ismail Landa dengan Risa. Saat Ismail tinggal di rumah Kasun Karanganyar Rianto.
Ismail juga bercerita rencananya ke depan, setelah menikah dengan Risa. Termasuk akan mengajak sang pujaan hati, merantau ke Kalimantan.
“Sebelumnya itu, Risa juga (rencananya) diajak nikah dan ikut Ismail ke Kalimantan untuk bekerja dan tinggal disana. Dari situlah mungkin keluarga tidak menerimanya,” kata Rianto.
Namun demikian, setelah persoalan yang pelik. Kemudian kesulitan untuk pulang ke tempat asalnya. Ismail akhirnya bisa kembali pulang, dibantu oleh Rianto.
Dibenarkan juga oleh Rianto, karena cintanya yang kandas dengan Risa. Ismail selama tinggal bersamanya menangis, merasa patah hati. Bahkan nekat bermaksud untuk bunuh diri.
“Mas Ismail itu tinggal di rumah saya dua hari dua malam, dari sekitar tanggal 5 September sampai 7 September 2024. Selama di rumah saya itu, dia (Ismail) terus-terusan menangis karena kepikiran soal Risa dan dia bilang kalau masih cinta sama Risa,” ucapnya.
“Saya juga khawatir, waktu itu mas Ismail juga sempat bilang ke adik saya untuk minta belikan racun dan mau bunuh diri. Tapi Alhamdulillah masih bisa saya tenangkan,” sambungnya.
Selama dua hari numpang di rumahnya, kata Rianto, Ismail selalu ditenangkan olehnya. Agar tidak berbuat nekat.
“Saya ajak ngopi, saya ajak jalan-jalan, pokoknya sampai dia ini benar-benar tenang pikirannya,” imbuhnya.
Dari persoalan Ismail, Rianto bersama ketua RT setempat berembuk. Untuk kemudian mengupayakan memulangkan Ismail ke tempat asalnya.
“Tanggal 7 (September) malam itu kita antar mas Ismail ini ke terminal untuk naik bus ke Surabaya dan selanjutnya berangkat ke Kalimantan Selatan untuk bekerja ikut saudaranya di kebun sawit,” katanya.
Untuk ongkos, kata Rianto, diupayakan olehnya. Termasuk juga diberikan nomor telpon miliknya. Untuk saling memberikan kabar.
“Mas Ismail ini saya bantu beri ongkos untuk perjalanannya. Sebenarnya dia betah di sini (Jember), bahkan saya tawarkan untuk kerja di sini. Tapi ya karena suatu hal, beliau akhirnya memilih untuk ikut saudaranya kerja di kebun sawit di Kalimantan Selatan,” ucapnya.
Selain dirinya, Rianto menambahkan, pihak keluarga Risa juga memberikan ongkos untuk Ismail pulang.
“Alhamdulillah, pihak keluarga perempuan juga masih memberi simpati atas usaha dari Ismail untuk melamar putrinya. Mereka memberikan ongkos juga Rp 1 juta untuk membantu Ismail,” jelasnya.
“Pihak keluarga perempuan juga telah melakukan permohonan maaf atas penolakannya terhadap mas Ismail ini, ya meskipun mas Ismail masih merasakan kecewa,” imbuhnya.
Lebih jauh Rianto juga menambahkan, dari persoalan yang dialami Ismail. Termasuk juga kandasnya percintaan dengan Risa.
Kata Rianto, ada hal-hal yang kurang pas dari viralnya kisah Ismail itu.
“Ismail itu hanya orang biasa, dari keluarga tidak berkecukupan. Ada yang bilang kalau Ismail sering memberikan uang buat Risa selama pacaran, itu tidak benar,” ucapnya.
“Yang benar pihak perempuan yang pernah membelikan baju kepada mas Ismail ini. Jadi tolong, untuk netizen-netizen semua jangan berkomentar. Tanpa tahu kebenarannya,” imbuhnya.