BONDOWOSO, FaktualNews.co – Menyikapi era globalisasi dan revolusi industri 4.0, UPTD SPF SMPN 1 Pujer menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Guru dan Tenaga Kependidikan, Sabtu (21/09/2024).
Dengan menghadirkan narasumber berpengalaman, Ageng Jelly Purwanto, workshop tersebut mengambil tema pentingnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran di era digital.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar. Terutama, dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan yang semakin mengandalkan digitalisasi,” ungkap Kepala Sekolah (KS) SMPN 1 Pujer, Rida Syamsiah.
Rida memaparkan, kegiatan tersebut merupakan langkah awal dalam membangun ekosistem pendidikan digital yang kuat di sekolah.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung kompetensi guru dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tantangan pendidikan modern,” harapnya.
Sementara itu, dalam paparannya Ageng mengatakan bahwa digitalisasi bukan hanya soal menyediakan alat teknologi,
“Seperti komputer dan internet di sekolah. Tetapi lebih kepada bagaimana teknologi tersebut digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” jelasnya.
Ageng berpendapat, teknologi harus menjadi jembatan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, kreatif dan mendukung perkembangan siswa di semua aspek.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti pentingnya penguasaan platform pembelajaran digital dan game interaktif oleh guru.
“Salah satu misi kami adalah mengajak para guru untuk lebih berani berinovasi dengan menggunakan teknologi yang ada, baik untuk pembelajaran daring maupun tatap muka,” tukasnya.
Ageng menekankan, kreativitas guru penting dalam memanfaatkan teknologi yang tersedia, sekaligus mengoptimalkan sarana yang ada untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
“Teknologi bisa menjadi alat yang kuat untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, serta meningkatkan kolaborasi dan keterampilan kritis mereka,” ucapnya.
Namun, Ageng menegaskan keberhasilannya tetap bergantung pada guru. Oleh karena itu, tenaga pendidik perlu terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan ini.