FaktualNews.co

Sampah Menumpuk di Aliran Sungai, Warga Keluhkan Kotor dan Bau Menyengat

Lingkungan Hidup     Dibaca : 138 kali Penulis:
Sampah Menumpuk di Aliran Sungai, Warga Keluhkan Kotor dan Bau Menyengat
FaktualNews/Fatur Bari/
Caption: Penampakan sungai di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kapongan, nampak penuh sampah.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Puluhan warga di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kapongan, Kabupaten  Situbondo, Jawa Timur, mengeluhkan bau tak sedap, akibat tumpukan sampah di aliran sungai dilingkungannya. Bahkan, tumpukan sampah di aliran sungai juga mengakibatkan air sungai kotor.

Selain dikeluhkan oleh puluhan warga sekitar. Namun, bau tak sedap juga dikeluhkan para pengendara sepeda motor, yang sedang melintas juga merasa terganggu bau tak sedap tersebut, akibat tumpukan sampah yang memenuhi sungai.

“Kalau bau akibat tumpukan sampah sangat menyengat. Apalagi jika angin bertiup,” ujar Rawi, salah seorang warga setempat, Sabtu (21/9/2024).

Menurut dia, selain bau yang tidak sedap, sungai juga penuh dengan sampah kresek. Kondisi sungai juga dianggap seperti tempat pembuangan sampah umum.

“Sungai kotor akibat banyak warga membuang sampah sembarangan, ditambah lagi arang dari Pabrik Gula (PG)  Panji, yang sengaja dibuang di aliran sungai,” beber Rawi.

Rawi menegaskan, jika dampak arang dari PG Panji itu, mengakibatkan terjadinya pendangkalan di sungai. Selain itu, sungai juga menjadi lumutan.

“Padahal, satu bulan lalu sungai  tersebut dikeruk. Namun, saat ini sudah terjadi pendangkalan lagi,”katanya.

Lebih jauh Rawi berharap, dinas terkait di Pemkab Situbondo, untuk rutin membersihkan sampah yang menumpuk di aliran sungai. Mengingat dampaknya dikeluhkan oleh warga sekitar.

“Kalau sudah bau seperti ini, warga  tidak mau untuk bersih-bersih, takut gatal-gatal. Makanya, saya minta kepada dinas terkait untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades)  Kapongan, Kecamatan Kapongan, Situbondo Hendro Adi dikonfirmasi melalui ponselnya, dichat melalui aplikasi WA juga  tidak dibaca.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid