Politik

Kampanye Awal Petahana Sambang Pasar Pantau Bapokting, Gus Fawait Tebar Cinta Pemilu Damai Door to Door

JEMBER, FaktualNews.co – Memasuki awal masa kampanye sejak 25 September 2024 kemarin, dua Calon Bupati Pilkada Jember 2024 nomor urut 01 Hendy Siswanto dan nomor urut 02 Muhammad Fawait (Gus Fawait), mengawali kegiatan menyapa masyarakat dengan cara masing-masing.

Jumat (27/9/2024) kemarin, kedua calon bupati itu sudah menjalani agenda kegiatan menyapa masyarakat sebagai bentuk kampanye yang dilakukan.

Untuk nomor urut 01 Hendy menyapa masyarakat dan pedagang di Pasar Rambipuji, Jember. Sedangkan nomor urut 02 Gus Fawait melakukan kegiatan silaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat serta menyapa masyarakat langsung secara door to door.

“Hari Jumat kemarin saya mulai berkampanye pertama, ya lebih enak disebut saya jalan-jalan saja dan sosialisasi. Mengingatkan warga dan mohon doa restu. Itu saja sih. Kita mulai dari pagi ke Pasar Rambipuji. Saat saya bertanya, bagaimana ramai tidak? Dijawab ada yang iya dan tidak. Ada juga yang bilang barangnya bagus, ada yang tidak,” kata Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (28/9/2024).

Dari kunjungannya ke pasar itu, Hendy mengaku, memantau kondisi kebutuhan bahan pokok penting (bapokting). Terkait harga maupun stoknya.

“Berkaitan dengan harga tomat dan cabai, dari pantauan saya harganya agak turun sedikit. Apalagi musim kemarau, banyak orang-orang (petani) tidak bisa menanam. Kecuali ya tomat dan cabai, yang membutuhkan sedikit air. Jadi over produksi, panen. Harganya merangkak turun. Tapi saat ini juga mulai menanjak naik,” ujarnya.

“Juga dari menyapa masyarakat ini, menyampaikan persoalan tentang gas 3 Kg langka. Padahal untuk stok, sudah kami koordinasikan untuk selalu dikirim dan cukup banyak. Tapi dengan adanya dikatakan langka, kami akan pantau lebih lanjut lagi. Kalau kondisi gas (disebut) langka. Saya akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Industri. Juga teman-teman di Surabaya. Dari yang ngurusi dan membidangi gas, Insyaallah nantinya akan terpenuhi di daerah-daerah yang masih langka,” sambungnya menjelaskan.

Dari giatnya itu, Hendy mengaku kegiatannya mengunjungi pasar sebagai bahan evaluasi bagi dirinya. Menurut Hendy, sesekali untuk mendapatkan informasi akurat soal bapokting. Mengunjungi pasar secara langsung akan dilakukan lebih masif, saat nantinya dia terpilih lagi menjadi bupati.

“Saya terus terang saja, dari kegiatan ini selain menyapa. Saya juga dapat data akurat, tentang kondisi di masyarakat. Bahkan terkini, terkait kondisi dampak musim kemarau, daya beli, dan soal inflasi. Sehingga (dari) masyarakat mendapatkan jawaban secara langsung,” ujarnya.

“Saat ini saya tinggal take off untuk lebih cepat lagi, dan harapan konstituen agar saya mengembangkan jaringan di bawah. Mending makan rawon satu (piring) dimakan, daripada makan yang lebih mahal. Bistik atau apa, tapi masih dalam mimpi. Pasti-pasti saja,” sambungnya.

Sementara untuk Cabup Nomor Urut 02 Gus Fawait, mengawali kegiatan kampanye dengan door to door. Gus Fawait juga tidak melupakan jargonya saat bersilaturahmi dengan selalu mengatakan semua karena cinta.

“Saya hari ini bersilaturahmi saja, tidak ada kampanye terbuka. Ke tokoh dan masyarakat, juga pihak-pihak yang mengundang kami. Kami juga sampaikan, mohon doa karena sedang berjuang untuk mengabdi di Jember. Lewat (Kontestasi) Pilkada di Jember,” kata Gus Fawait.

“Saya juga menyampaikan, untuk menjaga kondusifitas jelang (pencoblosan) Pilkada. Jangan sampai Pilkada jadi ajang Black Campaign. Model kampanye biasa saja, hanya silaturahmi dan bertemu, tebar cinta kepada masyarakat Jember,” sambungnya.

Dari kegiatannya itu, di awal masa kampanye. Gus Fawait, juga selalu menyampaikan pesan soal menjaga pemilu damai.

“Jangan sampai saling menjelekkan, menghina. Tapi ketika saat di lokasi ada yang menghina dan mengejek saya, disenyumin dan salawatin saja. Tapi komitmen saya dengan tim, serta semua konstituen. Untuk tidak membalas,” ulasnya.

“Dalam berkontestasi ini harus adu gagasan dan ide, bukan saling menjelekkan. Karena (jika) pilkada ini berjalan lancar dan damai, Insyaallah masyarakat tidak terbelah, dan ekonomi akan tumbuh. Tapi jika sebaliknya, kurang bagus untuk ekonomi, investasi dan lain sebagainya,” imbuhnya.