Politik

Hendy-Gus Firjaun Tanda Tangan Tolak Tambang di Silo Jember

JEMBER, FaktualNews.co-Paslon Pilkada Jember Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Hendy-Gus Firjaun). Menandatangani komitmen kesepakatan untuk menolak eksploitasi dan pertambangan emas di wilayah Kecamatan Silo, Jember.

Hal itu dilakukan paslon Hendy-Gus Firjaun saat berkegiatan di Ponpes Mambaul Ulum 2 Karang Timur, Desa Pace, Kecamatan Silo, Jember. Penandatanganan lembar komitmen kesepakatan bermaterai itu, dilakukan di hadapan sekitar 2000 orang yang hadir dalam kegiatan tersebut.

“Kami minta komitmennya Pak Hendy dan Gus Firjaun, untuk bertandatangan menolak pertambangan emas di Kecamatan Silo. Alhamdulillah beliau berdua mau,” kata Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum 2 KH Farid Mujib saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (1/10/2024).

“Isi dalam surat pernyataannya, adalah sepakat menolak pertambangan emas. Juga insya Allah menyelesaikan pembangunan jalan, untuk lebih disempurnakan,” sambungnya.

Terkait permintaan menolak eksploitasi dan pertambangan emas di wilayah Kecamatan Silo, Jember. Kata pria yang juga akrab disapa Gus Farid ini, adalah keinginan sejak lama dari masyarakat setempat.

Karena dikhawatirkan jika nantinya praktik eksploitasi dan pertambangan emas itu dilakukan. Akan berdampak kerusakan alam dan mengganggu ekosistem lingkungan di wilayah setempat.

“Perlunya menolak tambang ini, karena masyarakat di sini atau Silo bagian selatan. Sangat tidak mau kalau lokasi ada (eksploitasi) tambangnya emas dan sebagainya,” tegas Gus Farid.

“Hal ini sangat penting, sehingga kami inginkan dukungan. Kepala daerah kami di Jember, sepakat dengan keinginan kami soal menolak tambang ini,” imbuhnya.

Menanggapi komitmen dan kesepakatan menolak pertambangan itu, juga dibenarkan Calon Bupati Hendy. Kata pria yang maju kembali sebagai bupati untuk periode kedua ini, menjaga lingkungan adalah hal utama untuk bekal anak cucu di masa depan.

“Dulu sekitar 3,5 atau 4 tahun yang lalu. Saya pernah diminta komitmen yang sama. Saya jawab tidak setuju dengan adanya eksploitasi pertambangan. Hari ini saya dimintai komitmen yang sama. Jawaban saya juga sama. Pertambangan emas ini. Nanti saat anak cucu kita siap. Mungkin 100 atau 150 tahun lagi, pada saatnya nanti dibutuhkan,” kata Hendy saat dikonfirmasi terpisah.

Menurut Hendy, segala sesuatu yang ada di alam ini perlu untuk dijaga dan disyukuri. “Jangan sampai kita tidak bersyukur, dan kenapa harus menggali bumi merusak alam. Kalau kita punya teknologi untuk mensejahterakan,” ucapnya.

Potensi alam yang ada di wilayah Kecamatan Silo, lanjutnya, ada dan layak dikembangkan. Terlebih soal komoditas kopi dan tembakau.

“Di sana ada (potensi) kopi, ya itu saja yang dimaksimalkan. Tapi sekarang kan belum maksimal. Bikin pabrik dari hulu ke hilir. Itu dibuat saja. Bagaimana ini berkembang? Itu saja yang dilakukan (mengangkat potensi kopi). Ada tembakau, itu bagus di sini (Silo). Tanahnya subur dan punya kekhasan,” tegasnya.

“Buat apa menjadi kaya, tapi merusak bumi. Saya sangat tidak setuju. Jangankan hanya membuat selembar surat pernyataan menolak pertambangan (emas). Buat 50 lembar saya siap tanda tangan semua,” imbuhnya.

Hendy juga menambahkan, terkait permintaan perbaikan jalan. Juga menjadi bagian dari komitmen yang disepakati.

“Alhamdulillah untuk jalan di sini sudah 90 persen selesai dan baik. Tinggal sisanya itu yang ada di dekat gunung, dan itu (belum selesai perbaikan), karena ada problem atau kendala dengan lahan orang lain, juga institusi seperti PTPN, serta Perhutani,” ungkapnya.

“Itu nanti menjadi target saya (jika kembali jadi Bupati). Untuk MoU dengan BUMD dan BUMN, supaya nanti bisa masuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat yang bekerja dan tinggal di daerah perkebunan sana. Kebetulan juga saat bersamaan ada Gus Firjaun, beliaupun juga siap dan sepakat dengan saya menolak pertambangan serta melanjutkan perbaikan jalan,” tandasnya.