JOMBANG, FaktualNews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang Rabu (2/9/2024), bertempat di ruang KH wahab Hasbullah menggelar acara Sosialisasi Reformasi Birokrasi yang dihadiri pejabat struktural, kepala unit, dan tim Reformasi Birokrasi.
Direktur RSUD Jombang Dr.dr Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes., (Neng Eyik), mengungkapkan, pentingnya reformasi birokrasi sebagai kebutuhan untuk mendorong pembangunan nasional dan meningkatkan pelayanan publik.
Selain itu, Neng Eyik juga mengatakan bahwa reformasi birokrasi bukan sekadar rutinitas, melainkan sebagai akselerator untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
“Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi yang bersih, efektif, dan berdaya saing,” ungkap Direktur RSUD Jombang.
Salah satu fokus utama dari reformasi ini, menurutnya adalah transformasi digitalisasi. Hal tersebut supaya bertujuan menjadikan RSUD Jombang lebih responsif dan adaptif dalam memberikan pelayanan.
“Mengingat saat ini tantangan global dan kemajuan teknologi digital semakin canggih dan pesat. Kita harus bisa memanfaatkan peran teknologi untuk menunjang pelayanan supaya bisa semakin cepat dan jangkauanya juga semakin luas,” ujar Neng Eyik.
Dalam momen tersebut, Ia juga menyoroti terkait sasaran strategis reformasi birokrasi, yang mencakup terciptanya tata kelola pemerintahan digital yang lincah, kolaboratif, dan akuntabel.
“Kita harus membangun budaya birokrasi yang berakhlak, di mana ASN (Aparatur Sipil Negara) yang profesional menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik,” ujarnya.
Acara sosialisasi ini juga membahas 20 indikator penilaian reformasi birokrasi, seperti tingkat penataan kelembagaan, implementasi kebijakan sistem kerja baru, dan indeks digitalisasi pelayanan.
“Semua indikator tersebut diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja perangkat daerah, terutama dalam hal ini para pegawai di RSUD Jombang,” terangnya.
Dalam konteks ini, ia menekankan pentingya bagi setiap perangkat daerah untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan pengaduan masyarakat dan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
“Kita harus meningkatkan kualitas implementasi pengelolaan kinerja pegawai ASN untuk mencapai hasil yang optimal,” imbuh Direktur.
Selanjutnya, Neng Eyik menegaskan bahwa untuk mendukung transformasi organisasi birokrasi, penerapan mekanisme kerja baru harus dioptimalkan.
“Birokrasi yang kapabel, kolaboratif, lincah, dan fleksibel adalah kunci untuk menghadapi dinamika tantangan saat ini,” kata, putri KH Mustain Romly tersebut.
Neng Eyik berharap dengan adanya acara sosialisasi tersebut, dapat mendorong peningkatan kualitas kelembagaan dan kultural, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Mari kita bersama-sama berikhtiar untuk mewujudkan reformasi birokrasi yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.