Jember, FaktualNews – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar acara diseminasi pencegahan kekerasan berbasis gender (KBG) di lingkungan pengawas pemilu sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan isu penting ini. Acara yang berlangsung di Jakarta ini dihadiri oleh pengawas pemilu dari berbagai daerah serta organisasi masyarakat sipil.
Ketua Bawaslu, Wiwin Riza Kurnia, dalam sambutannya menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kekerasan bagi seluruh staf pengawas. “Kekerasan berbasis gender bukan hanya masalah sosial, tetapi juga dapat mengganggu proses demokrasi dan integritas pemilu. Kami ingin memastikan bahwa semua pengawas pemilu dapat bekerja dalam suasana yang aman dan saling menghormati,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber yang ahli dalam isu gender dan hak asasi manusia. Mereka membahas berbagai bentuk kekerasan berbasis gender yang mungkin terjadi di tempat kerja dan memberikan strategi untuk mencegah serta menangani situasi tersebut. Peserta juga dilibatkan dalam diskusi interaktif untuk berbagi pengalaman dan best practices dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.
Bawaslu juga memperkenalkan program pelatihan yang dirancang untuk memperkuat kapasitas pengawas dalam mengidentifikasi dan merespons kasus kekerasan berbasis gender. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, pengawas pemilu dapat menjadi agen perubahan yang proaktif dalam mencegah kekerasan berbasis gender di masyarakat,” tambah Wiwin.
Melalui kegiatan ini, Bawaslu berkomitmen untuk mendukung penciptaan lingkungan yang aman dan berkeadilan, baik di dalam organisasi maupun dalam masyarakat secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pemilu yang akan datang dapat berlangsung dengan lebih baik, tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan berbasis gender.