LAMONGAN, FaktualNews.co – Ratusan supporter asal Lamongan yang akan menyaksikan tim kesayangannya Persela Lamongan lawan tim tuan Persibo Bojonegoro di Stadion Letjend Soedirman sore ini, berhasil dicegah pihak kepolisian. Polsek Babat dan Polres Lamongan diantaranya langsung menggelar penyekatan di perbatasan Lamongan – Bojonegoro. Upaya penyekatan yang dilakukan guna mengantisipasi mengalirnya supporter asal Lamongan menuju Bojonegoro.
Upaya kepolisian yang dilakukan supaya suporter Persela tidak bisa masuk ke Bojonegoro. Dengan disiagakan petugas di beberapa titik perbatasan antar ke dua wilayah ternyata menunjukan hasil. Penyekatan ini tampak pada perbatasan Kecamatan Babat – Baureno dan Tuban serta Kecamatan Sukorame Kedungadem, Bojonegoro. “Dari pagi tadi sudah ada enam sampai tujuh mobil minibus berpenumpang supporter terjaring dan sudah kita minta untuk kembali, termasuk yang naik beberapa truk dan puluhan sepeda motor, “kata Kompol Sampun, Kapolsek Babat, sabtu (12/10/2024).
Jika sampai siang ini, lanjut Kompol Sampun, sekitar 15 kendaraan roda empat yang diminta untuk kembali, sedangkan penumpang truk, kami minta turun dan suporter yang mengendarai sepeda motor banyak tidak terhitung lagi. “Minta kesadarannya suporter, ini semua demi keamanan dan sama-sama mentaati regulasi yang sudah ada, “ujar Sampun. Banyaknya supporter yang nekat berangkat. Di antaranya rombongan naik kendaraan roda empat, juga tidak sedikit yang naik kendaraan roda dua dan naik bus. “Dari rekan di Polres Bojonegoro tegas menyatakan akan melakukan sweeping, bahwa setiap penonton akan diperiksa kartu tanda penduduk. Jika diketahui asal Lamongan tidak diperbolehkan menonton,” pungkas dia.
Sekedar informasi, sebelumnya kepolisian dari dua jajaran Polres Lamongan dan Bojonegoro sudah menginformasikan sekaligus larangan kalau supporter Lamongan diminta untuk tidak datang ke Bojonegoro untuk menyaksikan pertandingan lewat sosial media (sosmed), lengkap dengan menyebutkan regulasi dalam kompetisi Liga 2 Tahun 2024/2025 pasal 4 ayat 7 yang berbunyi pada masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi tidak dapat dihadiri supporter klub tamu.
