FaktualNews.co

Gus Fawait Di Roasting 2 Jam, Mulai Soal Istri hingga Disebut Mirip Pemain Sepak Bola Nasional

Peristiwa     Dibaca : 205 kali Penulis:
Gus Fawait Di Roasting 2 Jam, Mulai Soal Istri hingga Disebut Mirip Pemain Sepak Bola Nasional
FaktualNews/Muhammad Hatta/
Caption: Cabup Gus Fawait Dua Jam Di Roasting di Panggung Lewat Acara Stand Up Comedy.

JEMBER, FaktualNews.co – Hadir sebagai undangan dan mendapat roastingan (kritikan, red) dari tiga komika di acara A Roasting Night ‘Nyelatu Gus Fawait’ yang digelar di Aula Hotel Grand Valonia, Kecamatan Sumbersari, Jember, Minggu (13/10/2024) malam.

Cabup nomor urut 02 Muhammad Fawait (Gus Fawait), selama dua jam duduk di depan panggung dan menjadi sasaran kritik ala stand up comedy itu.

Masuk ke dalam ruangan dengan disambut potongan lagu Madu Tiga yang dipopulerkan oleh musisi nasional Ahmad Dhani. Gus Fawait langsung mendapat roastingan dari tiga komika ternama di Jember, Bagas, Raka, dan Hengky.

Kritik yang akrab disebut roastingan yang diterima Gus Fawait, membahas soal isu istrinya yang lebih dari satu, program atau visi dan misinya berkampanye, soal warna pink baju dan bannernya yang banyak di jalan.

Hingga wajah Gus Fawait yang disebut oleh salah satu komika Hengky. Mirip pemain sepak bola asal klub Persita Tangerang Egi Melgiansyah.

Dikonfirmasi usai acara, Gus Fawait mengatakan roastingan yang ditujukan padanya. Adalah cara anak muda untuk menyampaikan kritikan secara ekspresif.

Hal itu dinilai sebagai bentuk ekspresi positif, menyoroti persoalan yang ada di Jember.

“Ya, saya pikir ini pertama kali pengalaman saya di roasting dan rasanya wow, luar biasa. Tapi saya senangnya, karena anak muda itu memang ekspresif ya. Jadi memang anak-anak muda itu harus kita wadahi, supaya justru keinginan dari anak muda itu memunculkan potensi-potensi baru,” kata Gus Fawait.

Namun meskipun mendapat roastingan selama kurun waktu dua jam, kata Gus Fawait, acara yang dikemas dalam bentuk stand up comedy itu. Memberikan dampak positif secara ekonomi.

“Contoh kayak acara hari ini. Ini berbayar loh ya, ada tiketnya, artinya itu bisa menambah banyak hal, pertumbuhan ekonomi jalan, pendapatan dari pajak jalan, dan lain sebagainya. Maka ke depan kami akan menyiapkan program-program untuk anak-anak muda, contoh kayak bagaimana roasting ini menjadi salah satu event yang mungkin bagus dikembangkan di Jember,” ujarnya.

“Bukan cuma itu, terkait brand (gaya, red) anak-anak muda, musik, komunitas musik, komunitas budaya, dan juga komunitas motor, komunitas mobil, dan lain sebagainya. Sehingga anak-anak muda ini terwadahi. Jangan sampai ketika anak-anak muda (berkreasi), selalu dianggap kenakalan remaja. Kita justru hanya menyalahkan saja,” sambungnya.

Dari roasting yang ditujukan kepadanya, menurut Gus Fawait, menjadi kritikan positif baginya.

“Lewat kegiatan ini, menjadi potensi wisata baru untuk menarik wisatawan datang ke Jember. Saya pikir kritikan dari anak muda ini ya ciri khasnya anak muda, justru saya senang. Berarti ketika mereka itu hafal dengan program saya, terlepas mereka kritik atau tidak, itu minimal mereka tahu apa-apa program yang kami susun,” ujarnya.

“Kami memang menunggu respon balik seperti itu. Tinggal kita jelaskan, contoh kenapa kita kasih bantuan untuk desa (anggaran) Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. Karena memang kita tahu hari ini kemiskinan banyak di desa. Maka pertumbuhan ekonomi harus dimunculkan dari desa, maka ada intervensi dari pemerintah kabupaten, level government expenditure atau APBD yang kita transfer kepada daerah. Maka kemiskinan di desa bisa ditekan,” sambungnya.

Mendapat sorotan soal program perhatian terhadap agama. Yakni membangun dan memperbaiki tempat-tempat ibadah.

“Maka kami tulis secara jelas-jelas di situ, bahwa program kami membangun seribu rumah ibadah. Tidak diperjelas itu masjid atau musala. Karena semua yang berkaitan dengan ibadah, kita harus perhatikan di Jember. Jember adalah rumah besar kita, rumah semua agama, rumah segala suku budaya, rumah semua golongan,” ucapnya.

Menanggapi konsep acara stand up comedy yang dikemas dengan meroasting Calon Bupati Jember. Menurut Ketua Panitia Acara Rizky Biebier, sebagai bentuk kritikan positif ala anak muda. Untuk lebih mengenal sosok calon pemimpin daerah ke depan.

“Kenapa memilih Gus Fawait, sebenarnya saya netral. Siapa saja wakil rakyat yang mau saya roasting? Saya persilahkan. Karena dari acara yang saya kemas ini, sudah saya buka penawaran lewat Instagram,” kata Rizky.

“Saya pernah ngeroasting Cak Thoriq di Lumajang, kok calon bupati kita (Jember) kok nggak ada yang mau di-roasting dan nggak ada yang ngerespon. Sampai suatu ketika Gus Fawait yang memang merespon, oke lah,” sambungnya.

Menurut pria yang juga merupakan komika stand up comedy asal Jember ini. Lewat acara yang dikemas olehnya, kata Rizky, upaya mengenal sosok calon pemimpin lewat acara ekspresi seni.

“Dari roasting itu saya nggak mau ngejek-ngejek sebegitunya, tapi saya tuh pengen mengenalkan bagaimana sikap seorang pemimpin ke rakyat. Tujuannya untuk apa? Biar anak muda bisa benar-benar menyampaikan aspirasinya itu (lewat sebuah kesenian),” ujarnya.

“Ini bukan acara kampanye, walaupun anak-anak nggak cuma sekedar bullyan. Tapi ada saran-saran yang berkembang yang benar-benar punya saran untuk Jember ke depannya. Saya berharap siapapun pemenangnya (jadi kepala daerah di Jember). Saya minta tolong agar anak-anak muda dikasih ruang untuk berekspresi, benar-benar memberikan aspirasi dia untuk menyampaikan Jember ke depan,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid