JAKARTA, FaktualNews.co – Presiden RI terpilih periode 2024-2029 memanggil para calon menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan Senin (14/10/2024) dari sore hingga malam hari.
Total, ada 49 orang yang dipanggil Prabowo dari kalangan politisi, akademisi, birokrat, pengusaha hingga pegiat hak asasi manusia (HAM).
Namun, belum diketahui berapa jumlah pos kementerian yang akan dibentuk Prabowo dalam pemerintahannya ke depan. Hanya saja, sebelumnya beredar kabar bahwa akan ada 46 kementerian.
Dari 49 orang yang memenuhi panggil Prabowo, empat di antaranya mengungkapkan dengan pasti bahwa mereka diminta untuk menjabat sebagai menteri tertentu. Bahkan, sudah ada yang menandatangani pakta integritas.
Lantas, bagaimana pos kementerian 49 orang yang hadir tersebut. Berikut prediksi pos kementerian dirangkum Kompas.com:
Menteri Keuangan (Menkeu) Kabinet Indonesia Maju ini mengatakan dengan jelas bahwa dirinya diminta Prabowo untuk kembali menduduki jabatan Menkeu.
“Pada saat pembentukan kabinet beliau (Prabowo Subianto) meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali,” kata Sri Mulyani usai bertemu Prabowo dikutip dari Kompas TV, Senin.
Dia pun mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak akan dipisah di era pemerintahan Prabowo Subianto.
“Enggak ada (Kemenkeu dipisah),” ujarnya.
Sementara itu, mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa dia diminta Prabowo untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) di bidang hukum dan HAM.
“Jadi, bidang yang beliau ditugaskan itu adalah bidang saya sendiri sebenarnya. Terkait di bidang hukum dan hak asasi manusia,” ujar Yusril.
“Yang tugas-tugasnya nanti akan mencakup juga selain Kementerian Hukum dan HAM. Tapi juga ada kementerian lain, lembaga-lembaga lain yang internal pemerintah,” katanya melanjutkan.
Yusril pun mengungkapkan bahwa Kementerian Hukum dan HAM akan menjadi kementerian koordinator. Sedangkan kementerian/lembaga di bawahnya terkait dengan keimigrasian hingga lembaga pemasyarakatan.
“Imigrasi yang juga akan keluar dari Kementerian Hukum dan HAM, dan kemudian lembaga pemasyarakatan juga akan keluar, Itu dibuat koordinasi oleh Kementerian Koordinator Hukum dan HAM,” ujarnya.
Kemudian, politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman menyebut, dirinya mendapat tugas menjadi Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Prabowo Subianto.
“Iya (Menteri UMKM),” kata Maman usai bertemu Prabowo.
Maman mengatakan, nomenklatur Kementerian Koperasi dan UMKM nantinya akan dipesah menjadi Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM.
Sekretaris Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa dirinya diminta untuk mengabdi di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Pak Prabowo pertama menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Dua orang menteri tapi (satu) wakilnya, siapa belum tahu belum diberi kasih tahu beliau,” ujarnya.
Sementara itu, selain Sri Mulyani, 15 menteri dari Kabinet Indonesia Maju nampaknya kembali dipercaya oleh Prabowo untuk menduduki jabatan sebelumnya atau kemungkinan bergeser sedikit. Berikut rangkumannya:
Menko Bidang Perekonomian sekaligus mantan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto nampaknya tetap akan menduduki jabatan yang sama di era pemerintahan Prabowo.
Airlangga mengatakan, dia mendapatkan tugas yang tidak jauh dari bidang yang selama ini digelutinya.
“Pertama tadi saya baru dipanggil setengah jam yang lalu, ada telepon dari Pak Teddy,” kata Airlangga dikutip dari Kompas TV, Senin.
“Kedua, tentu pembahasan dengan beliau, ada beberapa hal yang menjadi penekanan beliau. Tetapi penugasannya tentu sesuai dengan bidang yang selama ini saya geluti,” ujarnya lagi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku, diminta Prabowo untuk membantu pemerintahan mendatang dalam bidang pertanian dan pangan.
“Diskusinya sekitar pertanian bidang kami,” ujar Amran kepada wartawan, Senin.
Saat ditegaskan apakah dirinya mendapatkan tawaran pos selain Kementerian Pertanian, Amran enggan menjawab secara tegas. Dia hanya menegaskan bahwa diskusi yang terjadi saat bertemu Prabowo berfokus pada pertanian dan swasembada pangan.
“Diskusi soal pertanian aja. Fokus soal swasembada. Kita harus mandiri pangan kita harus memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,” katanya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia nampaknya juga tetap akan menduduki jabatannya yang sekarang.
Sebab, dia mengaku bahwa posisi menteri yang akan diembannya pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak jauh dari apa yang dikerjakannya selama lima tahun terakhir.
Diketahui, sebelum menjabat Menteri ESDM, Bahlil sempat menjabat sebagai Menteri Investasi.
“Ya (kursi menteri) tidak jauh jauh dari apa yang sudah saya lakukan selama hampir lima tahun ini,” kata Bahlil usai berdiskusi dengan Prabowo di kediaman Kertanegara, Jakarta, Senin.
Namun, Bahlil mengungkapkan, dia membahas soal kedaulatan sumber kekayaan negara bersama Prabowo.
Menteri Investasi Rosan Roeslani menyatakan bahwa dirinya akan bergabung dalam Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabimf Raka dan membantu di bidang keahliannya selama ini.
“Kita bicara dan intinya membantu beliau (Prabowo Subianto) di kabinet, pokoknya sesuai dengan keahlian saya selama ini,” kata Rosan usai bertemu Prabowo, Senin.
Meski demikian, Rosan tidak mengungkapkan posisi yang akan ditempatinya dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
“Saya siap dan berterima kasih, posisinya nanti pokoknya sesuai dengan keahlian saya. Ekonomi,” ujarnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku mendapatkan arahan dari Prabowo Subianto tentang situasi dunia yang tak mudah.
Namun, Erick Thohir tidak membocorkan posisi menteri yang akan dijabatnya kelak dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Ya tadi saya dipanggil oleh Pak Prabowo. Beliau memberikan arahan bagaimana rencana ke depan, karena tentu situasi dunia sedang tentu kompleks ya kita bisa lihat,” kata Erick Thohir, Senin.
Meski begitu, Erick mengaku siap jika diminta Prabowo untuk menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan ke depan.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, juga diminta Prabowo untuk membantu pemerintahan lima tahun ke depan.
“Iya saya diminta membantu beliau (Prabowo Subianto) di kabinet yang akan datang. Jadi intinya saya siap membantu beliau untuk memajukan bangsa dan negara,” kata Trenggono usai bertemu Prabowo yang disiarkan Kompas TV, Senin (14/10/2024).
Namun, dia tidak mengungkapkan posisi yang akan dijabatnya. Trenggono juga tak memastikan bahwa dirinya akan kembali melanjutkan kepemimpinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dia hanya menyebut bahwa berdikusi tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia bersama Prabowo.
“Membahas soal pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bagus dan ekonomi kita bisa menjadi lebih baik,” ujarnya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno juga diminta kembali mengisi posisi dalam kabinet mendatang.
“Bapak Presiden terpilih menyampaikan ke saya, meminta saya untuk membantu beliau, bergabung di kabinet (mendatang),” ujar Pratikno pada awak media.
Namun, dia tidak mau mengatakan, pos kementerian yang bakal diisi olehnya.
Dia hanya mengungkapkan, berdiskusi dengan Prabowo tentang kerja sama antar menteri dalam kabinet mendatang.
“Beliau menggarisbawahi pentingnya soliditas di kabinet, kerja sama, bekerja dengan sebaik-baiknya supaya target-target dari pemerintahan Presiden Prabowo bisa tercapai,” katanya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mengisyaratkan bakal menduduki jabatan yang sama pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Pasalnya, Budi Gunadi menyebut, diajak berdikusi seputar masalah kesehatan oleh Prabowo.
“Jadi, saya datang tadi diajak bicara sama beliau mengenai masalah kesehatan, jumlah dokternya harus cukup, jumlah dokter spesialisnya harus cukup bagian pendidikan dokter-dokter dan dokter spesialis bisa diperbanyak,” katanya dikutip dari Kompas TV, Senin.
“Beliau juga pesankan ada penyakit-penyakit yang menurut beliau sudah bisa di atas seperti TBC, malaria itu harusnya bisa cepat dieliminasi supaya masyarakat cepat hilang sakit ini,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut bahwa dia membahas soal swasembada pangan bersama Prabowo.
Namun, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini enggan mengungkapkan pos kementerian yang bakal dipegangnya.
“Bidangnya nanti Pak Prabowo yang akan menyampaikan,” kata pria yang karib disapa Zulhas ini saat ditanya apakah akan kembali menjabat sebagai Mendag.
Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) di Kabinet Indonesia Maju ini mengaku, diminta untuk menjalankan peran strategis.
“Saya sendiri diminta untuk bisa menjalankan peran yang strategis ke depan,” ujar AHY usai bertemu Prabowo.
Namun, AHY tidak mau mengungkapkan secara spesifik perihal kementerian mana yang nanti akan dipegangnya. Dia hanya mengatakan, Prabowo mengajaknya diskusi soal sumber daya manusia (SDM).
“Biar beliau sendiri yang akan mengumumkan, menjelaskan, tetapi beliau ingin pembangunan ke depan semakin sukses. Pembangunan itu fisik maupun SDM,” katanya.
Saat dikonfirmasi soal rumor bahwa dirinya yang bakal ditempatkan di bidang infrastruktur, AHY tidak berani membenarkannya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada Kabinet Indonesia Maju ini mengungkapkan bahwa dirinya diajak kembali bergabung dalam kabinet oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Meskipun demikian, Tito enggan mengungkapkan posisi yang akan diembannya, termasuk kemungkinan tetap di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau berpindah posisi.
Tito hanya menyampaikan bahwa dia mendapat pekerjaan rumah dari Prabowo untuk mengatasi inflasi.
“Yang jelas beliau meminta agar penanganan inflasi yang selama ini sudah terjaga baik itu agar tetap diteruskan di masa beliau,” kata Tito.
“Saya sampaikan akan tetap saya laksanakan setiap minggu sampai ada perintah untuk dihentikan, kira-kira begitu,” ujarnya lagi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga dipanggil Prabowo. Namun, dia tidak mengungkapkan perihal jabatan atau posisi menteri yang ditawarkan Prabowo.
Agus hanya mengatakan bahwa Prabowo memberikan arahan untuk mendukung perekonomian tumbuh tinggi.
“Masing-masing kementerian untuk bisa membangun dan target Pak Prabowo kan 7-8 persen dan masing-masing kementerian fokus capai 7-8 persen,” kata Agus dikutip dari Kompas TV, Senin.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Supratman Andi Agtas juga mengaku belum membicarakan perihal posisi menteri dengan Prabowo. Meskipun, sudah ditugaskan untuk membantu kabinet pemerintahan ke depan.
“Beliau hanya meminta untuk kami membantu beliau. Pada prinsipnya seperti itu, tetapi sama sekali belum membicarakan tentang terkait soal di mana penempatannya,” kata Supratman dikutip dari Kompas TV, Senin.
Namun, bererdar rumor bahwa Supratman tetap akan membawahi Kementerian Hukum HAM. Hanya saja, bakal terjadi perubahan nomenklatur karena bakal ada pemisahan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan, dia menyerahkan sepenuhnya perihal penugasan terkait pos kementerian kepada Presiden RI terpilih Prabowo.
Namun, dia mengaku, Prabowo mengajaknya berdiskusi tentang pemuda dan olahraga, bidang yang sama dengan yang diembannya saat ini.
“Tadi diskusi dengan Bapak Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto. Beliau ada kepedulian yang sangat tinggi terkait dengan pemuda dan olahraga kita,” ujar Dito pada awak media.
“Untuk pastinya akan disampaikan dan diumumkan oleh beliau, jadi kita tunggu saja,” katanya lagi.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengaku siap jika diminta kembali mengisi kabinet dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Ya otomatis kita ini kan sebelumnya diminta, saya ya, jauh-jauh memang diminta untuk bersiap enggak begitu,” kata Gus Ipul.
“Pokoknya kita menghormati, menghargai, mengapresiasi, mendukung semua yang dibutuhkan oleh Pak Prabowo. Di mana saja, siap,” ujar dia.
Gus Ipul menyebutkan, pertemuannya dengan Prabowo membahas isu-isu yang menjadi bidang kerja Kementerian Sosial.
Salah satunya, Prabowo berpesan soal integrasi satu data di Kementerian Sosial. Menurut dia, Prabowo ingin satu data itu bisa menjadi rujukan bersama sehingga berbagai program bantuan pemerintah bisa tepat sasaran.
Lalu, bagaimana dengan 30 orang lainnya. Mereka rata-rata menyebut diminta Prabowo untuk membantu pemerintahan ke depan. Tetapi, tidak menyebut gamblang ditugaskan pada kementerian mana.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon juga masih malu mengungkapkan perihal pos kementerian yang akan dipegangnya.
“Ya saya diminta oleh beliau untuk membantu. Kita lihat lah nanti tanggal 20 Oktober,” ujar Fadli Zon, Senin.
Dia hanya mengatakan, bakal membantu pemerintah Prabowo sesuai dengan bidang yang selama ini ditekuni, yakni terkait kebudayaan.
“Ya tentu terkait juga dengan apa yang selama ini saya lakukan dan saya punya passion. Ya sebenarnya passion saya itu sebenarnya itu, mengurusi berbagai macam heritage ya,” kata Fadli.
Mantan Wakil Ketua DPR ini pun mengaku mendapatkan pesan khusus dari Prabowo untuk agar memaksimalkan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Mantan politikus PDI-P Maruarar Sirait juga mengaku, diminta ikut membantu pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Namun, politikus yang akrab disapa Ara itu enggan membocorkan posisi menteri yang akan dijabatnya kelak.
Pria yang kini bergabung dengan Partai Gerindra ini hanya mengungkapkan pesan Prabowo bahwa dia harus bekerja sangat keras jika nantinya sudah menjabat.
Saat dikonfirmasi soal rumor bahwa dia akan membawahi bidang perumahan, Maruarar hanya menegaskan bahwa itu adalah hak prerogatif dari Presiden.
“Ya pesannya harus kerja keras sekali. Saya ditugaskan untuk hal yang harus bekerja keras sekali, dan semoga bisa bermanfaat bagi rakyat banyak,” kata Maruarar.
Politikus Partai Golkar Nusron Wahid juga mengaku ditanya presiden terpilih Prabowo Subianto soal kesiapannya masuk ke kabinet mendatang.
“Ya diajak diskusi sama beliau (Prabowo). Ditanya kesehatan, sehat. Ditanya, meminta, ‘apakah bersedia membantu kami?” ujar Nusron pada awak media.
“Saya jawab insya Allah kalau dimintai bantuan, negara membutuhkan adanya pengabdian. Namanya kader ya harus menyatakan siap,” katanya lagi.
Namun, Nusron tak mengungkapkan secara spesifik bidang kementerian apa yang bakal diembannya.
“Soal tempat kami serahkan semuanya kepada Pak Presiden, karena itu hak prerogatif Pak Presiden,” ujar Nusron saat ditanya soal pos kementerian hingga terkait rumor bakal menjadi Menteri ATR.
Politikus Partai Gerindra juga dipanggil oleh Prabowo. Tetapi, dia mengaku, belum secara khusus membahas soal posisi atau kementerian.
Menurut dia, Prabowo hanya memberikan gambaran target dan program prioritasnya ke depan yang tidak mudah. Oleh karenanya, membutuhkan koordinasi antarkementerian.
Sementara itu, politikus Partai Gerindra lainnya, Rachmat Pambudy mengaku kerap membahas banyak hal dengan Prabowo. Seperti soal memberi makan masyarakat, lapangan pekerjaan, dan memberantas kemiskinan.
Namun, dia enggan membeberkan penugasan yang diberikan Prabowo kepada dalam kabinet mendatang.
Mantan Bupati Batang, Wihaji masuk dalam 49 orang yang dipanggil Prabowo pada Senin kemarin.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, dirinya bersedia jika diminta oleh Prabowo untuk membantu kabinet nantinya.
Kemudian, dia mengaku banyak ditanya soal stunting hingga persoalan ibu hamil ketika bertemu dengan Prabowo.
Namun Wihaji enggan menyebutkan bahwa apa yang dibicarakan tersebut merupakan isyarat dirinya akan menduduki kursi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di kabinet Prabowo.
“Diskusi sama presiden terpilih, berkenaan dengan hal-hal masa depan generasi Indonesia khususnya pada beberapa problem yang mesti ditindaklanjuti secara cepat efektif, contohnya stunting kemudian ibu-ibu hamil yang perlu diperhatikan sebagai nanti tindak-lanjut untuk generasi ke depan,” kata Wihaji.
Politikus Golkar Meutya Hafid mengaku, dipanggil karena diminta untuk memperkuat kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan.
Namun, Meutya belum mau mengungkapkan secara pasti pos kementerian yang akan didudukinya. Dia hanya memastikan bahwa Prabowo memberikan tugas sesuai dengan bidang kemampunya.
“Di bidang saya lah pokoknya,” ujar Meutya, Senin.
Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 itu pun enggan membenarkan ketika ditanya bahwa dirinya diberikan posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
“Nanti beliau (Prabowo) yang umumkan tapi kurang lebih tak jauh-jauh dari bidang saya ya teman-teman. Masih terkait Komisi I juga, masih terkait,” kata Meutya.
“Intinya kita diajak diskusi untuk memikirkan, kita membantu, ini penting untuk masa depan Indonesia, karena jumlah penduduk yang luar biasa. Harus kita ciptakan generasi-generasi emas yang tentu dimulai dari hulu sampai hilir,” ujarnya lagi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengaku, diajak membahas soal kreativitas anak muda saat dipanggil oleh Prabowo pada Senin kemarin.
“(Prabowo menyampaikan) pentingnya terkait dengan juga kesempatan pada anak-anak muda untuk terus berkreasi,” ujar Riefky pada awak media, Senin.
I“Tentunya harus didukung agar juga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tentunya juga bisa menyumbangkan juga terhadap PPDB kita,” katanya lagi.
Namun, dia masih enggan menyebutkan bakal menempati jabatan sebagai menteri apa di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengaku banyak berbincang tentang desa saat bertemu Presiden Terpilih, Prabowo Subianto pada Senin kemarin.
Namun, dia tak bisa memastikan apakah perbincangan tentang desa itu mengisyaratkan dirinya bakal menduduki posisi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam kabinet Prabowo ke depan.
“Ya tadi salah satunya bahwa di Indonesia ini ada kota, ada desa, banyak penduduk terbanyak di desa dan sebagainya,” kata Yandri di depan kediaman Prabowo.
“Intinya kan semua kementerian itu strategis dan penting dan semuanya harus ikut arahan Pak Presiden Pak Prabowo nanti. Posnya apa detailnya apa nanti tunggu pengumuman. Karena itu kan prerogatif Pak Presiden,” ujarnya lagi.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengisyaratkan bahwa dia bakal mengisi pos Kementerian Kehutanan pada kabinet Prabowo-Gibran.
Pasalnya, dia tidak membantah saat dikonfirmasi apakah bakal mengisi posisi Menteri Kehutanan. Tetapi, Raja Juli menyebut bahwa untuk pastinya lebih baik menunggu pengumuman oleh Prabowo.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengakui, dia kemungkinan besar diminta menjadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikannya setelah berdiskusi secara tertutup bersama Prabowo Subianto, di kediaman Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024).
“Ya insya allah seperti itu (Menteri Perlindungan Pekerja Migran),” kata Abdul Kadir.
Menurut dia, Prabowo memintanya untuk fokus memperkuat perlindungan terhadap pekerja pekerja Indonesia atau buruh migran yang berada di luar negeri.
Prabowo juga berharap dirinya bisa membuka lapangan pekerjaan di luar negeri bagi warga negara Indonesia.
Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku siap membantu pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tetapi, dia enggan menyebutkan bakal ditempatkan pada pos kementerian mana.
“Kalau bantu iya, tapi kan tidak boleh saya ngomong. Sebelum Bapak ngomong, sampaikan kepada publik, menyebut nama, tidak boleh. Tapi saya membantu, membantu bisa di mana aja,” ujar Natalius kepada awak media, Senin.
Eks komisioner Komnas HAM itu hanya menekankan bahwa Prabowo ingin pemerintahannya bisa melahirkan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan bangsa.
“Jadi Bapak ingin mencerminkan kebijakan dan juga akomodasi kepentingan bangsa, sebagai perwujudan daripada candra kebangsaan kebinekaan. itu aja,” kata Natalius.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra mengungkapkan, dia telah menerima penugasan dari Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, untuk membantu kabinet pemerintahannya yang akan datang.
“Saya diperintahkan untuk membantu beliau, tapi untuk ke mananya nanti mungkin dalam waktu dekat akan diumumkan oleh beliau,” kata Herindra, Senin.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai kementerian spesifik yang akan dipimpinnya, Herindra enggan membocorkannya.
Herindra juga ditanya mengenai kemungkinan menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tetapi dia hanya mengucapkan terima kasih sebelum meninggalkan awak media.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Donny Ermawan juga mendapatkan tugas Prabowo untuk bergabung dalam kabinet dan membantu pemerintahan lima tahun ke depan.
Namun, Donny tidak secara spesifik menyebutkan posisi yang akan dijabatnya pada pemerintahan mendatang. Saat ditanya apakah dirinya bakal menjadi Menteri Pertahanan, Donny pun enggan menjawab.
“Nanti saja, itu tunggu pengumuman dari beliau,” kata Donny, Senin.
Hanya saja, Donny mengamini bahwa tugas yang diberikan Prabowo untuk dirinya pada kabinet mendatang berkaitan dengan bidang keamanan dan pertahanan (Hankam)
“Iya, kira-kira itu lah (Hankam), pertahanan ya,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengungkapkan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah meminta dirinya bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Namun, Ribka tidak menyebutkan perihal pos kementerian yang akan dipercayakan kepada dirinya
“Saya posisi sebagai pejabat Gubernur Provinsi Papua Tengah. Jadi, sekali lagi saya apresiasi kepada Pak Prabowo yang mempercayakan kepada kami tugas-tugas lain,” kata Ribka usai pertemuan dengan Prabowo, yang disiarkan oleh Kompas TV pada Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Ribka atas kesediaannya untuk membantu dalam kabinet.
“Ini pertama kali saya ke Kertanegara (Rumah Prabowo), beliau mengucapkan terima kasih karena bergabung dengan kabinet beliau untuk melakukan kerja-kerja yang ditugaskan kepada kami,” ujarnya.
Politikus Partai Demokrat Iftitah Sulaiman mengaku, dirinya Prabowo untuk membantunya dalam kabinet. Tetapi, tidak spesifik menyebutkan bakal ditempatkan pada pos kementerian mana.
Dia hanya mengatakan, Prabowo memintanya untuk membuat rencana pembangunan di Indonesia Timur.
Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Arifatul Choiri Fauzi menjadi salah satu yang dipanggil menghadap Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin kemarin.
Namun, dia enggan menjelaskan perihal pertemuannya tersebut. Dia juga tidak menjawab saat ditanya bakal menempati pos kementerian mana.
“Nanti biar Bapak Prabowo saja yang menjelaskan,” ujar Arifatul.
Wakapolri Komjen Agus Andrianto secara mengejutkan juga dipanggil oleh Prabowo pada Senin kemarin.
Menurut Agus, Prabowo menanyakan kesiapannya jika ditugaskan membantu selama lima tahun ke depan. Sebagai prajurit, dia lantas menyatakan siap.
Namun, Agus tidak menjelaskan perihal tugas atau pos kementerian yang bakal dipimpinnya.
Selain Agus, kemunculan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar juga cukup mengejutkan dalam jajaran calom menteri yang dipanggil Prabowo pada Senin kemarin.
Namun, Nasaruddin masih enggan menyebutkan perihal penugasan dari Prabowo. Dia hanya memastikan tugasnya tidak akan jauh dari aktivitasnya di bidang keagamaan.
“Saya pikir tidak jauh dari keseharian saya. Ya, nantilah beliau yang akan menjelaskan,” katanya dikutip dari Antaranews.
Kehairan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di kediaman Prabowo pada Senin kemarin, juga menjadi kejutan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengungkapkan bahwa kader PKB siap membantu pemerintahan ke depan.
“Intinya kami siap, kader-kader PKB siap di mana pun diperintah untuk mensukseskan pemerintahan,” katanya, Senin.
Cak Imin pun menyerahkan pada Prabowo soal posisinya ke depan.
Prabowo juga memanggil calon menteri dari kalangan pengusaha. Salah satunya, Widyanti Putri Wardhana yang malang melintang di bisang agribisnis dan energi.
Dia merupakan putri dari pengusaha Wiwoho Basuki yang sukses di sektor energi dan batu bara melalui PT Indika Energy Tbk, PT Kieco Jaya Agung, dan PT Cirebon Elektrik Power.
Sementara itu, Widyanti pernah menjabat sebagai Komisaris PT Teladan Prima Agro, Direktur PT Teladan Prima Agro, dan Komisaris PT Teladan Agro Resources.
CEO Jhonlin Air Transport (JAT) ini juga dipanggil Prabowo pada Senin kemarin.
Namun, belum diketahui Dudy bakal menempati pos kementerian apa.
Diketahui, Dudy juga merupakan komisaris di PT PLN (Persero) sejak Januari 2020.
Prabowo juga memasukan akademisi dalam daftar calon menteri yang akan masuk dalam kabinetnya. Salah satunya, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Yassierli.
Namun, belum diketahui pasti peraih Gelar doktoral Industrial and Systems Engineering dari Virginia Tech, Amerika ini bakal ditempatkan pada pos kementerian yang mana.
Peraih gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari University of California, Amerika Serikat ini juga masuk dalam jajaran calon menteri yang dipanggil Prabowo pada Senin Kemarin.
Namun, belum diketahui pasti jabatan menteri apa yang akan diemban oleh Ketua dan Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) untuk periode 2018-2023 ini.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin juga termasuk dari 49 nama yang dipanggil Prabowo pada Senin kemarin.
Menurut dia, pertemuan tersebut membahas hal-hal yang terbaik untuk negara.
“Bahas hal-hal yang baik untuk negara,” kata Sultan menjawab ANTARA saat ditemui usai acara Sustainability Energy Awards di Jakarta, Senin malam, dikutip dari Antaranews.
Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut membahas posisi menteri di kabinet Prabowo mendatang, Sultan tidak menjawab.
Dia hanya kembali mengatakan, “Bahas yang terbaik untuk negara”.
Sekjen Kemendag Budi Santoso juga terlihat hadir di kediaman Prabowo pada Senin kemarin.
Namun, dia mengaku masih menunggu arahan dari Prabowo terkait posisinya dalam kabinet mendatang.
Hanya saja, kedatangannya sempat menimbulkan spekulasi bahwa posisi Mendag akan diambil dari Zulkifli Hasan
Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK, Hanif Faisol Nurofiq menjadi nama baru dari jenjang karier yang dipanggil Prabowo sebagai calon menterinya.
Namun, Hanif memang sudah digadang-gadang bakal menjadi Menteri Lingkungan Hidup
Nama selanjutnya yang dipanggil Prabowo sebagai calon menteri adalah Kepala Bagian Administrasi Penganggaran, Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri Setjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Raden Dody Priono.
Namun, belum diketahui dia bakal menempati pos kementerian apa dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang juga politikus Partai Gerindra ini juga dipanggil sebagai calon menteri oleh Prabowo pada Senin kemarin.
Nama Sugiono memang santer disebut-sebut sebagai calon Menteri Luar Negeri (Menlu).
Nama terakhir yang cukup mengejutkan adalah mantan istri Gubernur DKI periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni Veronica Tan.
Ditemui usai bertemu Prabowo, dia mengatakan, Presiden RI terpilih mengajaknya untuk bergabung dalam kabinet lima tahun mendatang.
“Saya baru dipanggil oleh Pak Tedi (Mayor Teddy Indra Wijaya) bertemu dengan Prabowo Subianto. Semoga saya bisa melayani masyarakat untuk kedepannya, untuk semuanya saya masih menunggu presiden yang mengumumkan,” kata Veronica usai bertemu Prabowo yang disiarkan Kompas TV, Senin (14/10/2024).
Veronica menyatakan bahwa dirinya bersedia membantu Prabowo Subianto dalam pemerintahan khususnya untuk kesejahteraan ibu dan anak.
“Ya bersama-sama kita membantu masyarakat ibu-ibu anak-anak saya bilang siap pak, jadi untuk pengumuman itu dari pak presiden,” ujarnya.
Meski demikian, Veronica tidak mengungkapkan posisi yang ditawarkan Prabowo dalam kabinet.