FaktualNews.co

Bertemu Bu Nyai dan Nawaning se-Kabupaten Kediri

Mas Dhito Dengarkan Masalah Keumatan, Santri hingga Ponpes

Politik     Dibaca : 90 kali Penulis:
Mas Dhito Dengarkan Masalah Keumatan, Santri hingga Ponpes
FaktualNews.co/aji
Mas Dhito bersama Bu Nyai dan Nawaning se Kabupaten Kediri.

KEDIRI, FaktualNews.co-Calon Bupati Kediri dan Calon Wakil Bupati (Mas Dhito-Mbak Dewi), menghadiri kegiatan silaturahmi dengan para Bu Nyai dan Nawaning se-Kabupaten Kediri di sebuah hotel Kediri, Rabu (16/10/2024)

Dalam agenda tersebut, Mas Dhito  mendengar berbagai masukan dari para Bu Nyai, mulai dari permasalahan keumatan, Santri hingga persoalan pondok pesantren (ponpes).

Perwakilan dari Ibu Nyai yang diwakiki dari Pondok Ploso, Mojo, Kediri, Lalilatul Badroyah yang  mengatakan bahwa Mas Dhito sudah terbukti selama periode pertama.

“Kita merasakan kenyamanan selama Mas Dhito, dukungan kepada kita (pondok) , dukungan beliau sangat penting untuk kita, semoga selamanya bisa seperti itu, itu yang kita harapkan, dan semua ponpes di Kabupaten Kediri saya kira juga begitu,”ujar Bu Nyai Lalilatul Badriyah

Sementara Mas Dhito menjelaskan kegiatan silaturahmi dengan para Bu Nyai dan Nawaning tadi, poro nyai poro nawaning berpesan khusus untuk pemerataan bantuan ditingkatkan, Lalu bagaimana para santri-santri punya kemandirian dalam perekonomi, itu yang paling mendasar kebutuhan untuk pondok pesantren .

“Terkait guru madin memang akan kami lakukan pemerataan, data kami ada 15.000 yang belum mendapatkan berarti kurang lebih sekitar 6.800, itulah yang akan kami berikan, dan kami dorong mereka, tidak hanya kami berikan insentif para guru Madin, tapi kami dorong berwirausaha itu kata kuncinya,”tuturnya.

Mas Dhito menjelaskan, nanti kira-kira wirausahawan macam-macam, ada yang minta untuk dibuatkan digital printing percetakan dan tempat cukur rambut yang berlokasi di Pondok Pesantren Dlopo.

“Jadi mereka sudah berani, santrinya buka tempat cukur rambut dan ada juga yang kami ajari make up dan itu kami berikan pelatihan, alat dan bantuan modal kami evaluasi selama setahun. Kalau memang masih berjalan ya berjalan terus, kalau setahun tidak berjalan ya kami evaluasi secara berkala,”tutup Mas Dhito.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin