Peristiwa

Musim Paceklik Ikan, Nelayan Situbondo Beralih Profesi

SITUBONDO, FaktualNews.co – Akibat berkurangnya tangkapan ikan dalam dua bulan terakhir. Ratusan nelayan di kampung pesisir Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo beralih pekerja serabutan, seperti menjadi buruh tani dan kuli bangunan. Sebagian nelayan mengisi waktunya untuk memperbaiki jaring ikan dan memperbaiki perahu motornya. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebagian nelayan menjual perhiasan istrinya pada musim paceklik tangkapan ikan tahun 2024 ini. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari, sejumlah istri para nelayan kampung pesisir Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, mereka memilih untuk mencari kerang dan tiram di bibir pantai.
“Karena tangkapan ikan sepi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya mencari kerang dan tiram di bibir pantai,”ujar Fatimah, salah seorang istri nelayan pesisir Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Jumat (18/10/2024). Maryanto (39) salah seorang nelayan kampung pesisir Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan mengatakan, mulai bulan Juni hingga Oktober 2024, hampir dipastikan merupakan musim paceklik tangkapan ikan.
“Para nelayan banyak beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sebagian  nelayan  menjadi kuli bangunan dan sebagian nelayan menjadi  pekerja serabutan,” kata Maryanto. Menurut dia, karena  hampir dipastikan musim paceklik akan berlangsung hingga Oktober   tahun 2024 mendatang. Sehingga para nelayan Situbondo diketahui menjual perhiasan emas istrinya. Ia juga menandaskan lebih jauh, permasalahan sebenarnya bukan masalah tidak mendapat tangkapan ikan. Namun lebih ditandaskan, musim paceklik ini akibat angin timur tangkapan ikan berkurang. Sehingga para nelayan memilih tidak melaut dan menyandarkan perahu motornya di bibir pantai