Parlemen

Penanganan Penyakit Hewan Ternak Belum Optimal, Ketua Komisi B DPRD Jember Desak Layanan Tiap Kecamatan

JEMBER, FaktualNews.co – Penanganan penyakit hewan ternak di wilayah Jember dinilai belum optimal. Karena terkait penanganan masih tersentral di wilayah kabupaten.

Terkait persoalan ini, Ketua Komisi B DPRD Jember Chandra Ary Fianto mendesak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember untuk melakukan penanganan di wilayah kecamatan.

“Terkait penanganan penyakit hewan ternak, yang jadi persoalan dan baru kami ketahui ternyata hanya tersentralisasi di wilayah kabupaten. Padahal di tingkat kecamatan, pastinya berbeda-beda persoalannya,” kata Chandra saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (19/10/2024).

Hal ini terungkap, lanjut Chandra, saat dilakukan rapat dengar pendapat di Ruang Komisi B DPRD Jember bersama DKPP Jember, Jumat (18/10/2024) kemarin.

“Penyakit penyakit yang sering menyerang ini ke hewan ternak domba dan sapi. Semua itu karena sosialisasi terkait penanganan masih tersentralisasi dari pusat Kabupaten saja. Harusnya kondisi semacam itu sudah bisa terbagi di tiap-tiap layanan Kesehatan ternak di Kecamatan,” sambungnya.

Dengan kondisi ini, lebih lanjut kata Chandra, ia berharap adanya pembenahan pelayanan kesehatan bagi hewan ternak.

“Saat ini era globalisasi MEA peran layanan kesehatan hewan dari sektor peternakan dan kesehatan hewan sudah menjadi canangan nasional untuk tercapainya keamanan ketahanan pangan,” ujarnya.

“Di Indonesia pada umumnya, di Kabupaten Jember pada khususnya sebagai wilayah yang memiliki populasi dan ternak terbanyak. Keberadaan layanan Kesehatan hewan ini sangat penting,” sambungnya.

Tujuannya, lebih lanjut kata legislator dari PDI Perjuangan ini, untuk ke kesejahteraan peternak.

“Sehingga jika sosialisasi tersebut lebih awal dipahami, maka peternak pun lebih mudah mengantisipasi demi menjaga hasil produksi tetap baik,” ucapnya.

Dengan kondisi ini, kata Chandra, pihaknya meminta DKPP Jember untuk lebih proaktif dan segera merealisasikan pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan.

“Kita ada 31 kecamatan, saya desak agar pelayanan kesehatan ini ada di tiap-tiap kecamatan. Peternak adalah bagian dari rakyat yang juga layak mendapat perhatian. Jika peternaknya nyaman, maka hasil ternaknya pun bisa dirasakan kemanfaatannya,” tandasnya.