BONDOWOSO, FaktualNews.co – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Bondowoso membentuk koalisi bertajuk ‘Koalisi Merah Putih’. Sebelumnya, koalisi tersebut hanya diikuti oleh 3 partai, yaitu F-PKB, F-Golkar dan F-Gerindra. Setelah pembentukan koalisi di parlemen, akhirnya dua fraksi ikut bergabung didalamnya. Keduanya adalah F-PDIP dan F-PPP. Sebagaimana diketahui, dalam perolehan suara pemilu legislatif perolehan keanggotaan PKB 16 kursi, Golkar 7 kursi dan Gerindra 5 kursi dengan total 27 kursi. Sementara PPP 7 kursi dan PDI 5 kursi.
Ketua F-PKB, H. Tohari saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa hal itu karena fraksi-fraksi tersebut berupaya untuk memperkuat dalam mengambil arah kebijakan. “Ya kami bersepakat memperkuat kebersamaan dalam pemerintahan di Bondowoso dalam mengambil arah kebijakan pemerintahan demi kemakmuran masyarakat menuju Bondowoso BERKAH,” ungkap H.Tohari, rabu (30/10/2024). H.Tohari menyebut, masuknya PDIP dalam koalisi ini bukan hal yang baru. Menurutnya PKB dan keluarga besar PDIP sudah melakukan komunikasi aktif untuk bersama-sama mengusung Ra Hamid dan Ra As’ad (RAHMAD) di Pilkada Bondowoso 2024, bahkan secara resmi menjadi keputusan DPC PDIP Bondowoso. Meskipun realita politik rekomendasi DPP PDIP turun kepada pasangan Bambang-Gus Baqir (BAGUS).
H.Tohari yakin kometmen kebersamaan PDIP dan PKB tetap terbangun demi menguatkan pemerintahan kedepan. “Saat ini kita buktikan bahwa kami tetap berkoalisi di DPRD,” tutur sekretaris PKB ini. Selain itu, ia berpendapat masuknya PPP dalam koalisi Merah Putih tidak terlepas dari komunikasi dan silaturahmi aktif pimpinan partai PKB, PDIP, Gerindra dan Ra Hamid dengan ketua PPP (KH.Salwa arifin). Namun pihaknya menyadari jika kebersamaan antara legeslatif dan ekskutif menjadi hal yang penting untuk mempercepat menuju bondowoso berkah.
Sementara Ketua F-PDIP Bondowoso, H Bambang Mujiono menyatakan, PDIP masuk Koalisi Merah Putih bukan bergabung, tapi kerjasama di parlemen. Ia menyatakan hal ini telah menjadi kebijakan partai yang berlangsung sudah lama. “Mulai saya masuk di DPRD 2024, PDIP selalu kerjasama dengan PKB dan Golkar,” ucapnya. Ia berkeyakinan, memilih Calon Bupati (Cabup) menjadi kewenangan pusat. Tapi untuk koalisi di parlemen menjadi kewenangan DPC. Dia juga meyakini jika selama ini Kerjasama dengan PKB dan Golkar di parlemen telah menunjukan toleransi serta mampu menjaga komitmen bersama.