Peristiwa

Banner Waspada Tuyul di Jember Diturunkan, Camat: untuk Jaga Situasi Kondusif Saat Pilkada

JEMBER, FaktualNews.co – Warga di kawasan Lingkungan RT 02 RW 015 Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember resah dengan adanya tuyul yang diduga mencuri sejumlah uang milik warga.

Hal itu, menjadi alasan pemasangan sejumlah banner di wilayah setempat. Terkait pemasangan banner, bertuliskan himbauan kewaspadaan mahluk gaib yang disebut tuyul itu.

Camat Sukorambi Asrah Widono mengatakan sudah menurunkan sejumlah banner tersebut. Kata Asrah, hal itu dilakukan untuk menjaga situasi lingkungan tetap kondusif.

“Jadi setelah saya mendengar di Dusun Ampo RT 02 Desa Dukuh Mencek ini ada pemasangan banner yang dilakukan pemuda sini. Kami langsung berkoordinasi dengan Muspika dan teman-teman dari Pemuda setempat, juga teman-teman dari tokoh ulama dan masyarakat,” kata Asrah saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (31/10/2024).

Dari koordinasi itu, kata Asrah, didapati alasan warga setempat yang memasang banner-banner tersebut.

“Pemasangan banner itu, karena greget dengan kejadian sering hilangnya uang yang tidak tahu siapa yang mengambil. Seperti barang (uang) hilang secara gaib. Banner itupun bertuliskan himbauan di sini daerah rawan tuyul,” ungkapnya.

“Tujuannya ada banner itu, menjawab keresahan masyarakat. Juga untuk memberikan efek jera,” sambungnya.

Selanjutnya dari situasi itu, lanjutnya, untuk menjaga situasi lingkungan di masyarakat kondusif.

“Disepakati Banner ini diturunkan, juga memahami kondisi yang ada ini (soal Tuyul). Kami pun juga menghimbau masyarakat untuk menjaga harta benda milik pribadi dan harus hati-hati. Karena kehati-hatian ini untuk menjaga barang dan uang milik pribadi. Sesuai dengan keyakinan masing-masing,” ucapnya.

Terkait alasan menjaga kondusifitas itu, lebih lanjut kata Asrah, juga menghindari adanya konflik. Dengan kondisi saat ini, juga berkaitan dengan momen Pilkada serentak 2024.

“Karena hal-hal ini (tuyul) itu kan gaib. Tidak ada yang tahu, tidak boleh juga saling tuduh. Jadi harus menjaga situasi tetap kondusif, apalagi bulan ini kan juga jelang pilkada. Agar tidak sampai menjadi tunggangan dan kerawanan di wilayah sini. Hal ini disepakati bersama oleh semua tokoh agama, pemuda, dan seluruh warga di sini,” ulasnya.