FaktualNews.co

Jajan Impor Latiao di Lamongan, Disperindag Imbau Warga Waspada, Dinkes Larang Penjualan

Peristiwa     Dibaca : 235 kali Penulis:
Jajan Impor Latiao di Lamongan, Disperindag Imbau Warga Waspada, Dinkes Larang Penjualan
FaktualNews.co/Faisol.
Gedung Dinkes Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Jajan impor, yaitu Latiao yang mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka Panjang. Oleh pihak terkait mengingatkan konsumen, agar lebih berhati-hati dalam memilih produk makanan dan minuman, terutama yang berasal dari luar negeri, serta memastikan produk tersebut sudah terdaftar dan memiliki izin edar dari badan yang berwenang. Pemerintah juga akan memperketat pengawasan terhadap peredaran jajan impor di pasar. Hal tersebut diungkapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan. Pihaknya mengimbau warga untuk mengawasi konsumsi jajanan anak-anak, terkait beredarnya jajan impor Latiao yang berbahaya asal China itu.

“Keluarnya larangan BPOM RI untuk menghentikan penjualan Latiao yang terdeteksi mengandung bakteri berbahaya,” kata Eko Siswahyu, Kabid Perdagangan, Disperindag Lamongan. Selasa (5/11/2024). Sebelumnya, lanjut Eko, jajanan ini memang ngetren dan digemari anak-anak karena bentuk dan kemasan yang menarik yang masih banyak ditemui dan diperjualbelikan di Lamongan. Disperindag Lamongan terus melakukan komunikasi untuk menindaklanjuti kasus ini.

“Kami masih menunggu intruksi BPOM, bisa jadi kami sita. Tapi sejauh ini kami tetap berupaya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap jajan impor,” ungkap Kabid Perdagangan, Diperindag Lamongan ini. Lebih jauh Eko menambahkan, masalah yang terdapat dalam jajanan Latiao adalah kesehatan dan kebersihan apalagi dibuat di China tentu pemantauan mutu dan kandungan dari jajan tersebut sulit dilakukan.

Sehingga dirinya meminta kepada seluruh para orang tua agar lebih bijak menyikapi kasus ini. Karena konsumsi jajan berbahaya dapat menyerang kesehatan anak. Disperindag Lamongan mengimbau agar masyarakat cenderung memilih makanan sehat yang diproduksi UMKM lokal. “Memang jajan impor itu lebih digemari karena tampilan dan rasa baru yang tidak biasa. Tapi kalau jajanan sehat ya produksi UMKM atau jajan tradisional,” ungkapnya.

Sementara itu ditempat yang berbeda Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan juga melarang keras penjualan jajan impor berbahaya asal Negara China, Latiao dan sesuai instruksi BPOM Provinsi Jawa Timur pihaknya berupaya memutus peredaran produk tersebut di pasaran. “Kami mulai mencari produk tersebut dipasaran, apabila ditemukan kami minta untuk tidak dijual,” ungkap Watik Aprijanti, Kasi Kesehatan Lingkungan, Kerja dan Olah Raga (Kesling, Kesker dan Kes OR), Dinkes Lamongan.

Mengantisipasi adanya kerugian bagi pelaku usaha, Dinkes Lamongan menyebut tidak menarik paksa produk tersebut melainkan membantu pengembalian ke pihak distributor. “Kalau ditarik paksa kasian pedagang, kami coba kembalikan ke Distributornya melindungi pedagang dari kerugian, kalau kondisinya seperti ini distributor pasti mau menerima,” ungkapnya. Masyarakat juga diminta agar lebih bijak dalam membeli makanan atau jajanan untuk anak-anak. Watik meminta untuk menghindari makanan minuman yang dijual tanpa BPOM yang jelas. “Sejauh ini pengawasan terhadap produk berbahaya sudah kita perketat, tapi memang kendala kami penjualan via online,” bebernya.

Dijelaskanya bahwa penjualan jajanan Latiao masih minim di Lamongan. Info yang dihimpun, kata Watik, jajanan ini masih kerap ditemui saat kegiatan masyarakat pesta rakyat atau pasar malam. “Saya kira kalau pemasaran produk itu di pasar Lamongan masih aman, belum ada laporan tapi kami juga tetap mewaspadai apabila ada makanan yang membahayakan kesehatan masyarakat terutama produk impor,” pungkasnya.

Diketahui makanan ringan atau jajanan impor Latiao asal cina berisiko bagi kesehatan karena mengandung bahan berbahaya, sering kali dijual dalam bentuk makanan ringan yang memiliki rasa pedas dan gurih. Namun, dalam beberapa kasus, jajanan ini terdeteksi mengandung bahan kimia berbahaya, seperti zat pengawet atau pewarna sintetis yang tidak aman untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak. Yang dapat mengganggu kesehatan seperti gangguan pencernaan, keracunan makanan, atau bahkan berpotensi merusak organ tubuh

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto